Seorang pengunjung makan Mount Carmel melaporkan aksi ini kepada polisi setempat, ketika mengetahui batu nisan dari tiga kerabatnya terguling.
"Mungkin aksi ini dilakukan pada Sabtu malam hari. Saya berharap ini hanya ulah anak-anak yang mabuk," kata seorang pengunjung makam, seperti dikutip Reuters, Selasa 28 Februari 2017.
Kelompok pemerhati perkembangan kebencian di AS, Liga Anti-Fitnah, pun menawarkan bantuan dana sejumlah USD10 ribu atau setara Rp133 juta dengan bantuan yang digelontorkan dari Mizel Family Foundation.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, mengatakan hal ini sudah termasuk penistaan pemakaman Yahudi.
Ia berharap agar otoritas AS menangkap dan menghukum pelakunya.
Aksi vandalisme ini terjadi sepekan setelah sekitar 170 nisan dihancurkan di Pemakanam Yahudi di St Louis. Tak hanya itu, sejumlah pusat komunitas Yahudi di AS juga mendapat ancaman bom.
Komunitas Yahudi mengatakan, aksi vandalisme ini merupakan bukti bahwa semangat kelompok-kelompok anti-Semit kian berkobar setelah Donald Trump menang dalam pemilihan umum November lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
