Sebagai presiden perempuan pertama di Peru, perjalanan politik Dina penuh dengan tantangan dan kontroversi.
Pada tahun 2024, Dina Boluarte memberikan penghargaan tertinggi kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memperkuat hubungan antara kedua negara. Yuk kita ketahui lebih lanjut sosok Presiden Peru ini.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Dina Boluarte lahir pada 31 Mei 1962 di Chalhuanca, Apurímac, Peru. Ia menyelesaikan pendidikan hukumnya di Universitas San Martín de Porres dan meraih gelar Sarjana Hukum.Sebelum terjun ke dunia politik, Dina bekerja sebagai pejabat di National Registry of Identification and Civil Status (RENIEC) mulai tahun 2007 hingga 2022, di mana ia berperan penting dalam pengelolaan administrasi sipil Peru.
Karir Politik
Dina Boluarte memulai karir politiknya dengan menjadi anggota partai Free Peru, sebuah partai beraliran Marxis yang dipimpin oleh Pedro Castillo.Pada tahun 2021, ia menjabat sebagai Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial serta menjadi Wakil Presiden dalam kabinet Presiden Pedro Castillo.
Setelah Castillo berusaha membubarkan Kongres Peru pada Desember 2022, Dina Boluarte menentang tindakan tersebut dan mengambil alih jabatan presiden setelah Castillo diberhentikan.
Sebagai presiden, Dina dikenal memiliki pandangan politik yang lebih konservatif dibandingkan partainya sebelumnya. Ia sering bekerja sama dengan militer dan kelompok konservatif untuk menjaga stabilitas di tengah berbagai protes besar di Peru.
Salah satu kontroversi besar adalah penggunaan militer untuk menekan demonstrasi, yang membuatnya dituduh menjalankan pemerintahan yang represif.
Kontroversi dan Kritik
Meskipun berhasil memimpin Peru dalam masa transisi yang sulit, kepemimpinan Dina Boluarte tidak luput dari kritik.Penanganan terhadap protes anti-pemerintah yang berujung pada kekerasan, termasuk Ayacucho Massacre, mengundang kritik tajam dari berbagai organisasi internasional.
Pada awal 2023, Jaksa Agung Peru bahkan membuka penyelidikan terhadap Dina atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk genosida dan pembunuhan berencana, terkait dengan penggunaan kekuatan militer terhadap demonstran.
Hubungan Diplomatik dengan Indonesia
Pada 14 November 2024, Dina Boluarte menerima kunjungan resmi dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Palacio de Gobierno, Lima.Dalam pertemuan tersebut, Dina Boluarte menganugerahkan penghargaan tertinggi Peru, "Grand Cross of the Order of the Sun of Peru" atau "El Sol del Perú", kepada Prabowo Subianto.
"Kehormatan besar yang telah Anda berikan kepada saya dan negara saya dengan menganugerahkan saya penghargaan bergengsi, Grand Collar de la Orden El Sol del Peru. Ini adalah kehormatan yang luar biasa. Terima kasih banyak, Ibu Presiden," kata Prabowo, melansir siaran pers Tim Media Prabowo.
Dina juga mendukung kerja sama ekonomi melalui perundingan IP-CEPA (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru), yang diharapkan dapat diselesaikan pada kunjungannya ke Indonesia untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Kerjasama ini mencakup berbagai bidang, termasuk perdagangan, pemberantasan narkotika, dan perdamaian di kawasan Pasifik.
Penghargaan yang diberikan kepada Presiden Prabowo menunjukkan upaya Dina dalam mempererat hubungan antara Peru dan Indonesia, serta komitmennya terhadap hubungan internasional.
Namun, kepemimpinannya juga menghadapi tantangan berat dan kritik terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia, yang masih menjadi sorotan dunia hingga saat ini.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Dianugerahi Penghargaan Bergengsi The Order of The Sun of The Peru
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
