Livelsberger menembak dirinya sendiri di dalam Tesla sewaan yang dipenuhi bahan bakar dan kembang api, memicu ledakan yang melukai tujuh orang di sekitar area valet hotel berdinding kaca tersebut. Bahkan Livelsberger sangat susah dikenali usai aksinya.
"Ini adalah kasus bunuh diri tragis yang melibatkan seorang veteran tempur yang sangat terhormat yang berjuang melawan PTSD (kekerasan psikis) dan masalah lainnya," kata Agen Khusus FBI Spencer Evans dalam konferensi pers pada Jumat 3 Januari 2025.
Baca juga: 7 Fakta Tesla Cybertruck Meledak di Luar Hotel Milik Donald Trump
Penyelidik menemukan dua pesan di ponsel Livelsberger yang mengungkapkan perasaannya tentang "beban" yang dirasakannya sebelum insiden terjadi. Namun, tidak ditemukan kaitan apa pun antara dirinya dan organisasi teroris serta dendam dengan pemilik hotel yang merupakan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Evans menambahkan bahwa insiden ini tampaknya sepenuhnya didasari masalah pribadi dan keluarga, tanpa motif politik atau keterkaitan dengan insiden lain yang terjadi di tempat berbeda pada hari yang sama. Peristiwa New Orleans tidak berhubungan dengan aksi Livelsberger.
Selengkapnya, jasad Livelsberger berhasil diidentifikasi melalui catatan gigi dan DNA meskipun tubuhnya terbakar parah. Sheriff Las Vegas, Kevin McMahill memastikan bahwa pria tersebut adalah korban yang ditemukan di dalam kendaraan Tesla itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
