Serangan tersebut dilancarkan pada Minggu, 29 Desember 2019 di lima pangkalan milik Kataib Hezbollah. Tiga pangkalan berada di Anbar, dan dua lainnya di Suriah.
Militer AS mengatakan serangan tersebut sebagai pembalasan setelah pembunuhan seorang kontraktor sipil AS pada Jumat lalu. Itu terjadi dalam serangan roket di sebuah pangkalan militer Irak.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan serangan udara terhadap kelompok militan pro-Iran di Irak dan Suriah ini berhasil. "Serangan itu berhasil kata Esper kepada awak media, dilansir dari AFP, Senin 30 Desember 2019.
Esper menambahkan, serangan menggunakan pesawat jet tempur F-15. Dia mengakui adanya tindakan tambahan untuk pertahanan diri.
"Saya juga mencatat bahwa kita akan mengambil tindakan tambahakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kita melakukan pertahanan diri, dan mencegah balasan lebih lanjut dari kelompok-kelompok tersebut atau dari Iran," imbuhnya.
Sementara itu, dikutip dari Al Arabiya, pemimpin Kataib Hezbollah, Abu Ali Khazali tewas dalam serangan udara ini. Dilaporkan sebanyak 18 militan tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
