AS pun menjatuhkan serangkaian sanksi kepada El Aissami, yang otomatis meningkatkan ketegangan dengan Venezuela, negara kritikus terkeras AS di Amerika Latin. El Aissami adalah pejabat senior tertinggi Venezuela yang menjadi target AS.
Sanksi juga dijatuhkan kepada Samark Lopez, pebisnis Venezuela yang diyakini sebagai tangan kanan El Aissami. Sebagai bagian dari sanksi, 13 perusahaan yang dikuasai Lopez, termasuk lima di Florida, akan diblokade. Lopez dan El Aissami juga dilarang masuk ke AS.
Belum ada reaksi apapun dari El Aissami, namun dia sudah pernah membantah terlibat segala bentuk aktivitas kriminal.
Penjatuhan sanksi dilakukan satu pekan setelah grup 34 politikus mengirim surat ke Trump untuk meminta dirinya menekan pemerintah Venezuela dengan menjatuhkan serangkaian sanksi kepada beberapa pejabat yang dituduh terlibat korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Serangkaian sanksi AS ini didasarkan atas aturan di zaman pemerintahan Bill Clinton, yang memungkinkan AS memburu aset siapapun yang disebut sebagai bos narkoba.
Selama ini El Aissami merupakan target investigasi AS, yang dimulai sejak dirinya menjabat menteri dalam negeri. Pada saat itu, paspor palsu Venezuela tiba-tiba dimiliki sejumlah orang di Timur Tengah, termasuk di kalangan anggota grup Hizbullah.
El Aissami ditunjuk menjadi wakil presiden bulan lalu setelah Presiden Nicolas Maduro berjuang menyatukan koalisi rapuh di tengah gelombang unjuk rasa masyarakat. Sejumlah survei terbaru mengatakan lebih dari 80 persen warga Venezuela menginginkan Maduro mundur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
