Rincian tempat atau tanggal kematian Hamza Bin Laden masih belum jelas dalam laporan yang bersumber secara anonim. Pada Februari, Pemerintah AS menawarkan USD1 juta untuk informasi yang mengarah ke keberadaannya.
Hamza Bin Laden, diperkirakan berusia sekitar 30, telah merilis pesan audio dan video yang menyerukan serangan terhadap AS dan negara-negara lain. Laporan tersebut pertama kali dibawa oleh NBC dan New York Times.
Presiden AS Donald Trump menolak untuk mengomentari masalah ini ketika ditanya oleh wartawan pada Rabu, seperti yang dilakukan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton.
Hamza Bin Laden mendesak para militan untuk membalas pembunuhan ayahnya oleh pasukan khusus AS di Pakistan pada Mei 2011.
Dia juga meminta orang-orang di Semenanjung Arab untuk memberontak. Pemerintah Arab Saudi pun sudah mencabut kewarganegaraannya pada Maret. Hamza diyakini berada di bawah tahanan rumah di Iran, tetapi laporan lain menunjukkan dia juga mungkin tinggal di Afghanistan, Pakistan dan Suriah.
"Dokumen yang disita dalam serangan 2011 di rumah ayahnya di Abbottabad, Pakistan, menunjukkan Hamza Bin Laden sedang dipersiapkan untuk mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda," sebut Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip BBC, Kamis, 1 Agustus 2019.
Pasukan AS juga dilaporkan menemukan sebuah video pernikahannya dengan putri pemimpin senior Al Qaeda lain yang diduga telah terjadi di Iran. Ayah mertuanya yang baru adalah Abdullah Ahmed Abdullah atau Abu Muhammad al-Masri, didakwa atas tuduhan keterlibatannya dalam pemboman 1998 kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya.
Al Qaeda adalah kelompok di balik serangan 11 September 2001 yang menghancurkan di Amerika Serikat, tetapi statusnya telah dirusak selama dekade terakhir ketika kelompok Islamic State (ISIS) menjadi terkenal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
