medcom.id, Seattle: Insiden penembakan di sebuah klub malam gay di Orlando, Amerika Serikat (AS) masih membekas. Namun hal itu tidak menghadang seorang pria bersenjata melakukan ancaman terhadap sebuah masjid di Seattle.
Polisi langsung menangkap pria yang membawa senapan serbu itu dan melakukan ancaman terhadap Masjid Idris. Pria yang berusia 37 tahun itu, memposting aksinya di sosial media bersama dengan amunisi lengkap.
Foto: Polisi melakukan penjagaan di masjid/Express
Salah satu teman dari pria itu menelpon pihak kepolisian. Pihak kepolisian setempat pun langsung menanggapi laporan ini.
"Kami menganggap serius kejadian ini. Kami juga sadar dengan situasi yang terjadi di Orlando dan mengambil langkah untuk mengamankan individu yang berada di dalam masjid," ujar pihak Kepolisian Seattle, Sean O'Donell, seperti dikutip Express, Rabu (15/6/2016).
"Ketika mendapatkan laporan, kami segera bertindakan dengan hati-hait," lanjut O'Donell.
Foto: Juru Bicara Masjid Idris, Hisham Farajallah/Express
Polisi kemudian mengabarkan Juru Bicara Masjid Idris, Hisham Farajallah. Masjid Idris kemudian dijaga oleh pihak berwenang agar warga bisa merayakan puasa dan melakukan salat.
"Kami sudah siap. Yang terbaik dilakukan adalah memberikan informasi kepada orang," tutut Farajallah.
Pelaku diyakini sudah beberapa kali melakukan kontak dengan polisi. Khususnya setelah banyaknya masjid yang diancam.
Tewasnya 49 orang di sebuah klub kelompok gay di Orlando, Minggu 12 Juni lalu telah memicu kemarahan dalam pemilu tahun ini. Pelaku peristiwa penembakan diketahui bernama Omar Mateen yang merupakan warga AS keturunan Afghanistan.
Mateen tewas dalam operasi penyelamatan yang dilakukan oleh Polisi. Menurut keterangan, Mateen ternyata pengunjung tetap dari klub gay yang diserangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
