Padahal, akibat tindakannya dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan bom mobil.
"Saya berharap menyesal, namun ternyata tidak," kata Conditt, seperti dikutip dari laman AFP, Jumat 23 Maret 2018.
Polisi menuturkan, pria 23 tahun itu meninggalkan rekaman video di ponselnya. Mereka menyebut rekaman tersebut pengakuan Conditt.
Sayangnya, pihak kepolisian belum merilis rekaman atau mendeskripsikannya secara rinci karena investigas masih berlangsung.
Conditt menggambarkan dirinya sebagai seorang 'psikopat'. Dua menuturkan telah terganggu jiwanya sejak kecil dan mengancam akan meledakkan dirinya dalam sebuah restoran McDonald yang ramai jika akan ditangkap. Mengenai hal tersebut, Kepolisian Austin masih bungkam.
Kepala Polisi Austin Brian Manley mengatakan tidak mengungkap motifnya di rekaman pengakuan. Meski demikian, dia menjelaskan semua dari tujuh paket bom yang dia bangun.
"Apa yang jelas dari mendengarkan video itu, adalah seorang pemuda yang sangat bermasalah berbicara mengenai tantangan dalam hidupnya. Dia membawanya ke titik di mana mengambil tindakan kekerasan," terangnya.
"Ada indikasi juga dia akan melakukan tindakan lain di masa mendatang," imbuh Manley.
Sejak 2 Maret rangkaian pemboman meneror Austin, menghantui kota dnegan penduduk hampir satu juta jiwa itu. Sejak saat itu, ratusan petugas penegak hukum federal dan lokal mencari perburuan besar-besaran untuk menemukan pelaku penyerangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
