Dalam pernyataannya, tersirat pula bahwa ia yakin Rusia memang campur tangan dalam pemilihan umum AS tahun lalu.
"Saya pikir, mereka menemukan sasaran yang bagus di mana hidup kita akan menjadi lebih sulit," ujar Pompeo, seperti dikutip Guardian, Jumat 21 Juli 2017.
Pompeo juga menyatakan dukungannya untuk badan intelijen AS yang sedang menyelidiki keterlibatan Rusia dalam pemilu AS tersebut.
"Saya yakin ada orang-orang Rusia di dalamnya, begitu juga dengan seluruh komunitas intelijen," tegas dia.
Pompeo mengaku, ia melihat tak banyak bukti jika Rusia memang ingin melawan militan ISIS di Suriah.
"Rusia akan selamanya berada di Suriah," lanjutnya singkat.
Selain itu, ia menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang berupaya untuk melawan Iran di mana Iran ingin menjadi "raja di Timur Tengah".
Ketika membahas kesepakatan nuklir Iran, Pompeo bahkan menggambarkan Iran sebagai seorang penyewa yang tidak membayar sewa kepada pemiliknya, namun malah menyerang sang pemilik.
"Ada sebuah strategi di mana Anda akan melihat perubahan mendasar dalam kebijakan terhadap Iran," pungkas Pompeo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
