"Perintah eksekutif yang ditandatangani di Kantor Oval ini dirancang untuk meringankan beban Obamacare," ujar juru bicara Trump, Sean Spicer, seperti dikutip CNN, Sabtu (21/1/2017).
Namun, Spicer tak menjelaskan lebih rinci seperti apa perintah eksekutif terkait Obamacare tersebut.
Selain itu, Kepala Staf Gedung Putih, Reince Priebus juga mengirimkan memo kepada semua instansi pemerintah dan departemen agar menyerukan adanya pembekuan peraturan.
Dengan tanda tangannya, Trump mengirim sinyal kuat setelah dirinya dilantik, yakni posisi utamanya di Kantor Oval akan membongkar Perawatan Terjangkau, undang-undang kesehatan untuk lebih dari 20 juta orang Amerika.
Penandatanganan ini juga disebut akan memecah belah Obamacare yang menjadi salah satu prioritas Barack Obama saat ia menjabat sebagai presiden pada 2009.
Trump juga menandatangani pengangkatan James Mattis sebagai Menteri Pertahanan AS menggantikan Ash Carter.
Meskipun dikenal keras, Mattis memiliki pandangan berbeda dengan Trump, khususnya mengenai kebijakan luar negeri. Mattis mendukung penuh keterlibatan AS dalam NATO. Sementara Trump menilai NATO tidak memiliki pengaruh apapun dan bersumpah untuk menggagalkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
Mattis juga menyebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan ancaman dalam beberapa hal. Trump pun beberapa kali cenderung menyebutkan bahwa AS harus bersahabat denga Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
