Pertemuan terjadi antara Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Keduanya duduk bersama untuk menandatangani kesepakatan damai. Penandatanganan dilakukan di Kolombia.
"Kerry mengatakan keprihatinan AS tentang krisis ekonomi dan politik yang melanda Venezuela. Ia mendesak Presiden Maduro untuk bekerja secara konstruktif dengan para pemimpin oposisi untuk mengatasi tantangan ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/9/2016).
Kerry dan Maduro juga sepakat melanjutkan diskusi bilateral yang sempat tertunda beberapa bulan terakhir.
"Semua orang tahu bahwa kami bekerja untuk mencapai kesepakatan damai ini. Dan kita perlu menemukan jalan ke depan yang dapat memberikan konsensus untuk bangsa Venezuela," ujar Kerry, sebelum pertemuan.
Sebelumnya, Maduro sempat menegaskan bahwa Venezuela adalah korban dari 'perang ekonomi' yang didukung AS dan komunitas politik elite Venezuela.
AS dan Venezuela sudah dilanda keretakan saat Venezuela masih di bawah pemerintahan Hugo Chavez. Venezuela mengusir diplomat AS yang berada di Venezuela, begitu pun sebaliknya.
Sementara itu, Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos dan kelompok pemberontak FARC akhirnya pun berdamai.
Santos mengatakan perdamaian dengan kelompok pemberontak FARC akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan tatanan sosial.
Namun, menurut Santos, masih butuh waktu lama untuk memulihkan masyarakat Kolombia dari konflik selama lebih lima dekade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
