Pemangkasan durasi dipicu kekhawatiran global mengenai virus korona COVID-19. AS sebagai tuan rumah konferensi ini juga tengah sibuk menangani COVID-19, yang jumlah kasusnya telah mencapai 102 orang dengan enam kematian.
Pihak penyelenggara mengatakan pemangkasan durasi ini merupakan permintaan langsung dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang khawatir mengenai tingkat penyebaran wabah COVID-19 di seluruh dunia.
Dalam pernyataan resmi penyelenggara, sebuah kerangka deklarasi politik akan diadopsi dalam konferensi perempuan PBB, dan pembahasannya "akan dilanjutkan di lain waktu."
"Tidak akan ada debat umum pada 9 Maret, dan semua acara sampingan juga dibatalkan," ujar pernyataan tersebut, dilansir dari AFP, Selasa 3 Maret 2020.
Konferensi perempuan PBB tahun ini diproyeksikan dihadiri sekitar 12 ribu delegasi. Konferensi tahunan ini merupakan upaya PBB dalam memperingati Deklarasi Beijing, sebuah cetak biru yang bertujuan mendorong hak-hak perempuan.
Senin kemarin, PBB mengaku telah menutup kantornya di Jenewa dan juga membatasi sejumlah aktivitas terkait Dewan Ham PBB. Juru bicara Guterres mengatakan saat ini belum ada rencana untuk menutup kantor PBB di New York.
Berdasarkan data terbaru situs pemantau John Hopkins CSSE pada Selasa ini, angka kematian global akibat COVID-19 mencapai 3.116. Sementara total kasus korona COVID-19 melampaui 90 ribu, dengan pasien sembuh menyentuh angka 47.984.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
