Dalam pidato di televisi, Maduro mengatakan kenaikan upah minimum mencapai 60 persen dan 15 persen untuk kupon makanan bersubsidi.
"May Day bukan hari bagi kapitalisme atau sayap kanan," ujar Maduro, merujuk pada Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2017.
"1 Mei adalah milik para pekerja," lanjut dia, seperti dikutip telesurtv.net.
Dia mengatakan sejumlah kebijakannya akan membuahkan hasil dan mengangkat Venezuela dari krisis ekonomi. Ia juga menjanjikan bonus spesial bagi lebih dari 3 juta pensiunan di Venezuela dalam upaya dirinya menghadirkan "keadilan sosial."
Maduro mengatakan ini adalah kenaikan upah minimum ke-37 sejak Revolusi Bolivarian diluncurkan mantan presiden Hugo Chavez. Di masa kepemimpinan Maduro, ini adalah kenaikan yang ke-15, dan kali ketiga di tahun 2017.
Pengumuman kenaikan upah muncul setelah Maduro berjanji menghadirkan 1,6 juta rumah sebagai bagian dari Misi Hebat Perumahan Venezuela, yang juga program warisan dari Hugo Chavez.
Gelombang unjuk rasa menuntut Maduro mundur terjadi sejak awal April. Demonstrasi kerap berujung bentrok dengan aparat, yang hingga sejauh ini telah menewaskan 23 orang.
Oposisi menyebut pemerintahan Maduro tidak kompeten dalam menghadapi krisis dan melabeli Maduro sebagai diktator. Demonstran menuntut diadakannya pemilihan umum presiden dalam waktu dekat.
Maduro menilai kekacauan yang terjadi di negaranya saat ini merupakan skema jahat Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
