Kabarnya, perbatasan Venezuela-Brasil pun segera dibuka kembali, meskipun hanya sebagian. Hal ini telah dikonfirmasi oleh pejabat Brasil.
"Banyak orang berbelanja di Kolombia karena di Venezuela sudah tak ada apa-apa lagi. Bagaimana kami bisa bertahan hidup?" ucap salah satu warga Venezuela yang hendak menyeberang ke Kolombia, seperti dilansir AFP, Selasa (21/12/2016).
Namun, jalur penyeberangan hanya diperbolehkan untuk pejalan kaki. Sejumlah truk yang ingin melintas pun dilarang. Kendaraan hanya diperbolehkan melewati perbatasan pada jam-jam tertentu.
Sebelumnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan perbatasan Venezuela-Kolombia dan Venezuela-Brasil ditutup. Pasalnya, Maduro beranggapan 'mafia' luar negeri mencoba untuk mencekik ekonomi Venezuela yang sedang terpuruk.
Maduro pun memutuskan untuk menarik uang pecahan 100 Boliviar dari peredaran. Hal ini malah memicu adanya penjarahan dan bentrokan di Caracas, karena banyak orang dibiarkan tanpa uang tunai. Setidaknya, tiga orang dilaporkan tewas dan 300 orang ditangkap.
Akhirnya, Maduro berbalik arah. Ia mengatakan mata uang Boliviar akan tetap sah sampai 2 Januari 2017 mendatang. Di samping itu, Maduro dan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos berbicara melalui telepon dan setuju untuk membuka kembali perbatasan dua negara.
Hal ini memudahkan rakyat Venezuela untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Saat ini, Venezuela sedang mengalami krisis ekonomi berat di mana Caracas sudah tak mempunyai persediaan bahan pokok seperti tepung, roti dan susu.
Seorang warga Venezuela mengaku ia tak bisa makan hingga tiga hari karena kekurangan uang tunai. Pembukaan kembali perbatasan Venezuela dengan Kolombia dan Brasil, menurutnya merupakan gagasan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
