Belasan jaksa itu menilai kebijakan Trump "bertentangan dengan konstitusi" dan mereka bertekad untuk menentangnya.
Dua hari setelah Trump menghalangi kedatangan imigran dan orang-orang dari tujuh negara mayoritas Muslim, 16 jaksa yang semuanya berasal dari Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan gabungan.
"Sebagai kepala negara lebih dari 130 juta warga dan penghuni asing di AS, kami mengecam perintah eksekutif Presiden Trump yang bertentangan dengan konstitusi, hukum dan tidak (mencerminkan nilai-nilai) Amerika," demikian pernyataan 16 jaksa, seperti dikutip AFP.
Para jaksa bertekad "bekerja sama untuk memastikan pemerintah federal mematuhi konstitusi, menghormati sejarah sebagai negara imigran dan tidak membidik orang hanya karena tempat tinggal atau keyakinan mereka," lanjutnya.
Menyebut beberapa pengadilan federal telah menghalangi sebagian perintah eksekutif Trump, para jaksa mengaku akan "menggunakan segala perangkat hukum untuk melawan perintah yang bertentangan konstitusi itu dan melestarikan keamanan nasional serta nilai-nilai utama negara."
Merema memprediksi pada akhirnya pengadilan AS akan menjatuhkan perintah eksekutif Trump.
"Sambil menjalankan proses, kami berkomitmen untuk memastikan hanya ada sedikit orang yang menderita akibat kekacauan saat ini," ungkap 16 jaksa.
Jaksa Illinois Lisa Madigan, yang menginisiasi pernyataan gabungan, didukung jaksa California, Connecticut, Columbia, Hawaii, Iowa, Maine, Maryland, Massachesetts, New Mexico, Oregon, Pennsylvania, Vermont, Virginia dan Washington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
