Kedua kematian, pertama kali sejak gelombang panas melanda AS tiga hari lalu, terjadi di Santa Clara County. Salah satu korban ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah mobil.
Surat kabar San Jose Mercury News melaporkan kedua korban itu teridentifikasi sebagai pria 72 tahun dan wanita 87 tahun.
"Sangat tragis saat seseorang meninggal dunia akibat hyperthermia, karena sebagian besar kasus seperti ini dapat dicegah," kata Dr. Michelle Jorden, seperti dikutip Reuters.
"Hyperthermia dan stres akibat panas terjadi saat sistem pengatur suhu tubuh seseorang tidak dapat mengatasi temperatur tinggi. Ini dapat terjadi kepada siapa pun. Sangatlah penting untuk tetap berada di lokasi sejuk, meminum banyak air atau mandi jika tubuh terlalu panas," lanjut dia.
Panas ekstrem, yang terjadi di tengah sistem tekanan tinggi di area Four Corners -- titik pertemuan Colorado, Utah, New Mexico dan Arizona -- meningkatkan temperatur di atas normal di seantero wilayah barat daya.
Badan Cuaca Nasional AS dan otoritas lokal mengeluarkan peringatan panas ekstrem, dengan menyerukan warga untuk tetap berada di rumah dan meminum banyak air.
Cuaca panas membuat lebih dari 20 penerbangan di Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor dibatalkan. Sementara penundaan penerbangan terjadi di Bandara Internasional McCarran. Pakar penerbangan menyebut cuaca panas dapat menyedot energi dari mesin pesawat.
Temperatur tinggi juga dapat menyulitkan kru lapangan, di mana suhu di luar pesawat dapat mencapai 66 derajat Celcius. Keselamatan pekerja dapat terancam jika terpapar panas dalam waktu lama.
Suhu di Death Valley, California, terpantau mencapai 52 derajat Celcius pada Selasa kemarin. Namun suhu diperkirana menurut di seantero kawasan pada akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
