Foto itu langsung mememicu kemarahan. Banyak yang menilai hal itu sebagai sebuah bentuk penghinaan yang mengingatkan tindakan rasisme yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada masa silam. Kejadian ini mengingatkan kembali perbudakan dan pembantaian terhadap warga kulit hitam ketika masa emansipasi.
Sementara pria yang diikat dengan tali ini diketahui bernama Donald Neely. Dia ditangkap karena masuk tanpa izin dan sudah dibawa ke kantor polisi terdekat. Namun, hanya petugas berkuda yang tengah bertugas saat itu.
“Neely pun dipindahkan dengan diikat dengan tali dan dituntun sambil berjalan,” tutur Vernon, seperti dikutip AFP, Rabu 7 Agustus 2019.
“Meskipun tindakan itu praktis dilakukan untuk beberapa keadaan, saya percaya bahwa petugas kami telah bertindak buruk dalam keputusan ini,” imbuh Hale.
“Pertama-tama, saya harus meminta maaf kepada Neely untuk kejadian yang memalukan ini. Peraturan ini telah berubah seharusnya tindakan itu tidak digunakan,” kata Hale.
Komentar Hale memicu kekesalan. Kelompok aktivis pemerhati HAM menilai responsnya terlalu lemah.
“Ini tahun 2019 bukan 1819,” tegas James Douglas, Ketua National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) wilayah Texas.
Politikus Partai Demokrat Beto O’Rourke juga melontarkan kecamannya. “Kejadian ini harus dapat dipertanggungjawabkan dan kita harus melihatnya sebagai tindakan rasisme yang tengah terjadi,” pungkasnya.
Penulis: Rifqi Akbar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
