"Aku magang di Kementerian ESDM karena salah satu persyaratan kampus. Dari dulu cita-citanya pingin jadi menteri, zaman SMP jadi duta lingkungan, banyak ketemu menteri, bekerjasama dengan kementerian yang aku lihat kebijakan menteri berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak," kata Tasya di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat, 7 September 2018.
"Aku ingin berkontribusi di Indonesia dengan kebijakan yang lebih menyejahterakan lagi," imbuhnya.
Mimpi ini menjadi salah satu alasan kuat Tasya mengambil kuliah di Columbia University, New York.
"Dari S1 pinginnya sampai S2 setidaknya. Aku pingin belajar di luar negeri karena dari TK sampai sarjana kuliah di Indonesia dan aku ingin berkembang secara individu, pingin merasakan hidup di luar negeri, hidup mandiri dan suasana berada di luar negeri," kata Tasya dalam sesi diskusi Kerja Sama gagasan We The Youth bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Oleh sebab itu, Tasya mengambil waktu magang untuk persyaratan kelulusan S2 karena ilmu yang dipelajari berkaitan dengan energi dan lingkungan, energi terbarukan Amerika.
"Tapi aku enggak tahu kebijakannya di Indonesia seperti apa. Aku juga ada obsesi nih jadi menteri, semoga kesampaian," harapnya.
Menteri Retno Marsudi pun mengajukan pertanyaan lanjutan, apakah Tasya yakin anak muda Indonesia dapat mengharumkan negara, Tasya menjawab mantap.
"Yakin, yang penting kita harus tahu apa keunggulan Indonesia. Jadi, enggak cuma tahu keburukan atau keunggulan Indonesia, prestasi, keunikan yang bisa disebarluaskan di manapun kita berada."
"Kita harus mengetahui permasalahan di Indonesia sehingga bisa menjadi solusi. Kita menemukan solusi dengan cara berkarya, berkarier, membuat Indonesia lebih maju lagi," kata pelantun Anak Gembala itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News