"Pesawat terbakar dan tangan saya ikut terbakar. Saya melepas sabuk pengaman dan melompat tepat ke bagian bahan bakar jet. Pada dasarnya itu sama saja dengan membakar diri," ujar Travis.
"Saya benar-benar terendam di bahan bakar jet. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuk memadamkan api. Saya telanjang pada saat itu. Secara spontan saya lari dan meraba testis dan bagian genital saya. Saya tidak tahu mengapa melakukan itu. Lalu kami menyadari kami berhasil keluar dari pesawat. Lalu, pesawat meledak," kisah Travis.
Travis menderita luka bakar tingkat dua dan tiga dalam kecelakaan. Empat penumpang jet pribadi itu meninggal, termasuk asisten Travis, Chris Barker. Beruntung, Travis bisa hidup hingga hari ini.
Rekan Travis, DJ AM, yang terbang bersama Travis juga selamat. Tapi dia meninggal dua tahun kemudian akibat overdosis.
Usai kecelakaan, Travis harus menjalani 27 operasi dan menghabiskan empat bulan di rumah sakit.
"Tim medis mengambil ponsel saya karena saya sering menelepon. Saya telepon teman saya dan bilang, 'Aku akan mengirim satu juta dolar kepada siapa saja, (untuk menyudahi nyawaku)'," kata Travis, seperti dilansir NME, Kamis (22/10/2015).
Kisah-kisah menarik dalam hidup Travis tertuang dalam sebuah buku berjudul Can I Say: Living Large, Cheating Death & Drums, Drums, Drums. Buku itu dirilis pada 20 Oktober 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News