“Kami kan pernah dicekal zaman segitu ya jaman segitu tuh. Cuma Rendra dari teater, Harry Roesli dari musik, dan Warkop DKI dari komedi sudah itu deh 'musuhnya pemerintah',” kata Indro Warkop DKI dalam tayangan The Legend di Metro TV.
Indro menyatakan Warkop DKI sempat diberi pengawalan ketat oleh tentara Indonesia ketika mereka sering mendapatkan ancaman dari pihak luar. Ia pun mengaku sempat mendapatkan ancaman pembunuhan oleh preman di Jawa Timur.
"Dulu kan preman teroganisir banget, dijahilin sama preman di Jawa Timur mau dibunuhlah, nah kami kan viral ya, jadi kami di back-up oleh tentara Skogar (Satuan Komando Garnisum),” lanjutnya.
Semenjak saat itu, Warkop DKI mendapat pengawalan ketat hingga pintu hotel mereka dijaga oleh tentara. Indro merasa grup lawaknya tersebut dibungkam oleh ancaman tersebut, sebab mereka jadi tidak bisa melakukan apapun.
“Kami dibungkam kami gak bisa ngapa-ngapain, sudah benar-benar gak bisa ngapa-ngapain,” lanjutnya.
Walaupun begitu, anggota Warkop DKI memang dikenal sebagai aktivis dari kampus tempat mereka belajar. Salah satunya yang terlihat jelas adalah Dono Warkop, beliau sempat menjadi ketua koordinator acara demo mahasiswa di tahun 1999.
“Asal tahu saja, ketika 1999 kita menduduki kantor DPR, Mas Dono itu yang pegang acara. Semua acara harus lewat Mas Dono, jadi gak bisa tuh orasi sembarangan. Mas Dono yang milih,” kata Indro Warkop.
Menurutnya walaupun Warkop DKI sempat dianggap ‘pemberontak’ oleh pemerintah dan sebagian masyarakat. Namun, Indro Warkop mengaku bangga dengan gerakan reformasi yang dilakukan Warkop DKI terutama Dono.
“Mohon maaf ya kalau saya bangga, Mas Dono itu tokoh reformasi, dia ikut rapat-rapat gelap reformasi zaman itu,” tutupnya.
(Aulya Syifa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id