Akibatnya, lini masa di Twitter dipenuhi dengan tagar #BoikotTolakAngin. Ernest merupakan duta dan bintang iklan Tolak Angin.
Terkait hal tersebut, PT. Sido Muncul selaku pemilik Tolak Angin langsung mengambil sikap tegas. Mereka memutuskan tidak memperpanjang kontrak Ernest sebagai bintang iklan. Selain karena permasalahan cuitan Ernest, Sido Muncul tak memperpanjang kontrak lantaran hendak mencari ide baru.
"Ernest kontraknya bulan depan berakhir dan peristiwa ini muncul setelah iklan sudah tak tayang," kata ujar Irwan Hidayat selaku Direktur PT. Sido Muncul dalam konfrensi pers, Selasa (7/3/2017).
Melalui pernyataan tersebut, Irwan menegaskan bahwa kontrak Ernest dengan pihak Sido Muncul telah berakhir tepat waktu, yaitu satu tahun. Iklan Tolak Angin yang menampilkan Ernest juga sudah tidak ditayangkan lagi.
Menurut Irwan, telah ada perjanjian yang menyebutkan bahwa bintang iklan diminta untuk menjaga norma-norma kesusilaan, tidak melanggar hukum atau menimbulkan keresahan. Apa yang menimpa Ernest menjadi pembelajaran bagi Sido Muncul untuk memilih duta atau bintang iklan baru.
"Setelah kejadian ini, kami akan membuat perjanjian yang lebih lengkap dan detail, dengan perincian bentuk keresahan seperti apa," tambahnya.
Secara pribadi, Irwan mendukung kebebasan berpendapat di media sosial. Namun, kebebasan itu juga harus diikuti tanggung jawab dan tidak menimbulkan masalah.
"Demokrasi seperti di media sosial seperti tak boleh dihalangi, asalkan tidak menimbulkan keresahan," katanya.
Seperti diketahui, kicauan Ernest Prakasa yang menyayangkan pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Zakir Naik berbuntut panjang. Dalam kicauan itu, Ernest sempat menyebut Zakir Naik sebagai salah satu orang yang mendanai ISIS.
Ernest sudah meminta maaf atas kicauannya itu. Dia juga sudah meminta maaf kepada Sido Muncul karena produk mereka ikut terseret dalam masalah pribadi Ernest.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News