"Kita sering bercanda, kira-kira siapa nanti yang duluan (meninggal). Ternyata dia duluan," kenang pria yang kerap melontarkan kalimat 'cepek dulu' ini saat ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015).
Semasa hidup, Pak Ogah mengenal sosok Pak Raden sebagai pribadi tertutup. "Dia suka bercanda, tapi enggak pernah cerita tentang kemauan atau cita-citanya," jelasnya.
Dedikasi Pak Raden di bidang kesenian dan pendidikan anak dinilai cukup besar. Acapkali, Pak Raden bersedia hadir di acara kesenian meski sedang tidak enak badan.
"Pernah suatu hari dia sakit, tapi tetap datang untuk menjadi juri melukis. Saya salut sekali sama dia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News