"Pertama tekad dan kejujuran. Tekadnya, niatnya, apa? Maukah memberikan kontribusi atau mau gaji buta?" kata Kirana dalam program Kenal Politik (Kepo) bersama Medcom.id belum lama ini.
Perempuan berlatar pendidikan ekonomi ini juga membekali diri dengan literasi politik. Dia yakin, untuk berpolitik di pemerintahan sekarang, semua orang bisa terlibat asal memiliki keinginan.
"Pastinya enggak boleh lepas dari kesiapan pendidikan juga. Politisi itu bisa dari berbagai macam kalangan. Semua orang berhak berpoliik," jelasnya.
Kirana yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin juga memperkaya diri dengan ilmu komunikasi politik sebagai bekal dasar.
"Saya kemarin ambil sekolah singkat untuk komunikasi politik. Paling tidak sedikit banyak tahulah untuk basic-nya," terang perempuan berusia 31 tahun tersebut.
Peran Kirana sebagai Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin adalah membidik pemilih muda atau milenial. Ini menjadi tantangan baru baginya.
"Tantangan kita ini merebut hati milenial. At least milenial harus datang ke TPS pada hari itu. Kami sedang memberikan rancangan strategi kepada milenial bahwa suara mereka itu sangat berarti untuk bangsa ini, negara ini," ungkap Kirana.
Simak obrolan dengan Kirana Larasati di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News