Salah satu kejadian yang cukup ramai menuai reaksi adalah disitanya kaus band Kreator yang memuat gambar palu dan arit. Media internasional bahkan ikut menyorot peristiwa ini.
Isu komunisme tak surut sampai di perkara logo palu dan arit pada kaus. Bahkan, buku-buku yang dianggap mengandung unsur komunisme dirazia.
Musisi Glenn Fredly, beranggapan bahwa apa yang dikhawatirkan pemerintah soal munculnya kembali propaganda komunisme tidak perlu.
"Mengapa mesti ditakuti, (komunisme) itu ideologi usang. Generasi hari ini yang kita tahu punya pemikiran untuk maju. Jangan dikasih tembok yang membuat tidak maju," kata Glenn saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2016).
Glenn berpikiran terbuka soal sejarah. Dia memroduseri film Surat dari Praha yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko. Film itu menceritakan bagaimana pelajar dari Indonesia yang menimba ilmu di negara-negara yang dicap komunis atau sosialis tidak bisa kembali pulang, karena akan ditahan sebagai tahanan politik. Para pelajar itu bahkan dicabut kewarganegaraannya hingga tak tentu nasibnya di negeri orang.
"Seperti yang gue lakukan dengan Angga di Surat dari Praha itu, membuka sejarah. Sejarah tidak bisa ditutupi. Akan terjawab generasi tertentu," katanya.
Kemudian Glenn bergurau bahwa dirinya cukup kiri. Bukan dalam arti ideologi yang dianutnya tentu.
"Saya lahir 30 September dan saya kalau menulis pakai tangan kiri. Kurang kiri apa coba?" kata mantan kekasih Aura Kasih itu sembari tertawa lepas.
Glenn baru saja menyelesaikan kolaborasi bersama Libertaria, duo elektronika bernuansa dangdut, yang terdiri dari Marzuki Mohamad atau dikenal dengan nama Kill the DJ dan DJ Balance. Dalam album debut Libertaria yang bertajuk Kewer-Kewer, Glenn menyumbang vokal dalam satu lagi berjudul Teruslah Bekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News