Perubahan sikap Dimas itu juga didasari dengan kecurigaannya terhadap kematian anaknya yang baru berusia 6 tahun itu. Angger awalnya mengira kematiannya murni kecelakaan akibat tenggelam di kolam renang umum. Dengan mencabut surat penolakan autopsi, Angger ingin penyebab kematian anaknya menjadi jelas.
"Karena kan waktu itu saya tidak tahu ada orang lain di sana hanya samar saja seperti yang saya selalu bilang," kata Angger Dimas di Jakarta.
"Kalau masih ada surat itu kan tidak bisa dilakukan autopsi, yang mana berarti tidak bisa diketahui penyebab wafatnya anak saya. Karena saya hanya ingin minta keadilan, dan diduga itu anak saya tidak tenggelam tapi ditenggelamkan," lanjutnya.
baca juga: Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara |
Dante dititipkan Tamara kepada seseorang untuk pergi ke kolam renang. Setelah mengantar Dante ke kolam renang, Tamara pergi sebentar untuk syuting. Sebagai ayah, Angger tentu merasa marah mendengar anaknya tewas secara tiba-tiba.
"Anak saya diduga tidak tenggelam tapi ditenggelamkan, itu yang membuat saya sangat, sangat emosi," katanya.
Angger juga menepis tudingan yang menyebut dirinya tidak melakukan apa-apa saat Dante meninggal. Sebagai bukti keseriusannya mengusut kematian Dante, Angger mengaku sudah ikhlas jika anaknya nanti diautopsi.
"Banyak yang mengira saya tidak bergerak, tidak, saya sudah bergerak dari H+1. Di saat ada kecurigaan saya, saya bergerak dan juga dengan bantuan dari teman-teman kepolisian, serta saksi-saksi yang ada di TKP waktu itu, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut pribadi," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News