Sebelumnya, Phil menghadapi tuntutan tujuh tahun penjara, tapi pengacaranya yakin ia dapat meringankan hukumannya.
Selama persidangan, Hakim Pengadilan Negeri Tauranga, Selandia Baru, Thomas Ingram mengatakan, Phil Rudd hanya memiliki sedikit catatan kriminal dan hampir dipastikan tidak akan mengulangi lagi kesalahannya. Tapi Ingram mengatakan, Phil juga terbukti menyimpan sejumlah besar narkoba.
Hakim menolak argumen dari pengacara Phil, bahwa ancaman pembunuhan itu berawal dari pertengkarang sengit di telepon.
Phil sempat dibebaskan dengan jaminan karena mengaku bersalah atas tuduhan tersebut pada bulan April. Ia juga mengaku telah menawarkan uang dalam jumlah besar, kendaraan dan rumah untuk seorang rekan, yang diduga sebagai pembunuh bayaran, bila ia bisa 'mengambil' si korban.
Drummer kelahiran Australia itu juga mengakui bahwa ia secara langsung berkata kepada korban, yang juga pernah bekerja untuknya itu, bahwa ia akan membunuhnya.
Awalnya, Jaksa menuntut Phil untuk tuduhan rencana pembunuhan dengan menyewa pembunuh bayaran tetapi kemudian membatalkannya karena tak cukup bukti.
Pertengkaran antara Phil Rudd dan korban dimulai pada bulan Agustus tahun lalu ketika Phil mengadakan sebuah pesta di restoran marina-nya, Phil Place, untuk merayakan peluncuran album solonya, Head Job.
Phil yang temperamen marah kepada petugas karena keamanan yang longgar dan merasa peluncuran itu tidak berjalan dengan baik. Dia kemudian memecat beberapa karyawannya, termasuk korban yang tidak disebutkan namanya.
Sekitar empat minggu kemudian, Phil menelepon seorang teman dan mengatakan bahwa dia ingin korban "diambil". Ketika diminta untuk menjelaskan, Rudd mengatakan dia ingin korban "diurus".
Dalam percakapan telepon yang lain, Phil menawarkan rekannya USD200.000, sepeda motor, salah satu mobil atau rumahnya, yang menurut temannya itu adalah pembayaran "untuk melaksanakan permintaan sebelumnya".
Pagi hari setelah memanggil rekannya, Phil menelepon korban secara langsung, mengatakan, "Aku akan datang dan membunuhmu". Polisi menemukan ganja dan shabu di rumah Phil Rudd selama penggeledahan. Mereka juga menemukan shabu di saku Phil.
Pengacara Rudd, Craig Tuck, telah meminta pencabutan tuntutan atas perkara ini. Hukum di Selandia Baru memberikan hakim kewenangan untuk tidak menjatuhkan hukuman, bahkan setelah terdakwa mengaku bersalah.
Hakim dapat melakukan hal ini jika konsekuensi dari hukumannya lebih besar daripada kejahatannya sendiri, sebuah langkah yang dapat memungkinkan terdakwa untuk memiliki catatan kriminal yang bersih.
Tidak jelas apakah Phil Rudd masih memiliki masa depan dengan band rock Australia AC/DC, dimana ia keluar masuk sebagai anggota selama hampir empat dekade. AC/DC saat ini menggunakan drummer lama mereka, Chris Slade untuk tur promosi album Rock or Bust. Namun mereka belum memastikan apakah ini adalah formasi jangka panjang. (Daily Star)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id