Drummer grup musik Slank, Bimo Setiawan Alamchzumi, atau yang biasa disapa Bimbim, berpandangan bahwa radikalisme sebenarnya buah dari ketimpangan sosial. Mirisnya, kita acap tidak peduli dengan benih-benih kebencian dan radikalisme di sekeliling kita.
"Kalau kita peka, di sekeliling kita banyak. Di masjid-masjid ceramah yang menjelekkan agama lain dibiarkan. Kita punya pluralisme, punya Bhineka Tunggal Ika. Tapi kita suka enggak enak juga menegur yang seperti itu. Soal agama kita masih sungkan. Tetapi justru itu yang memupuk bibit radikalisme," kata Bimbim kepada Metrotvnews.com, di Potlot, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).
Bimbim yang manggung di markas Slank dalam rangka peluncuran album The Sidhartas, juga menyerukan kekesalannya kepada para teroris.
"Persaudaraan penting, yang nanti mengantar kita ke kuburan itu saudara kita, entah saudara se-band, se-pancasila. Kalau ada yang memecah kita, beri acungan jari tengah saja!" pekik Bimbim di sela-sela aksi panggungnnya.
Selama ini, Bimbim bersama Slank memang dikenal vokal menyuarakan persaudaraan dan perdamaian. Bahkan, Slank selama ini dikenal dengan salam yang bermakna peace atau perdamaian.
"(Terorisme) Ini bukan Islam, ini emosi (sekelompok orang) kebetulan dia beragama Islam. Ini (teroris) orang yang kalah dan terakumulasi melakukan perlawanan," tegas Bimbim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News