Iommy bukanlah musisi pertama menyurati Jokowi terkait persoalan ini (surat Tony Iommi baca di sini). Sebelumnya hal serupa juga dilakukan pentolan Napalm Death Mark "Barney" Greenway dan vokalis band Australia Temper Trap.
"Sebagai penggemar band Napalm Death, seharusnya Anda menghargai lirik kami dan tantangan ideologi dari mata rantai kekerasan di dunia yang tidak terputus ini, baik yang dilakukan oleh negara atau individu. Jika hal itu tidak berubah, saya percaya kita tidak akan maju sebagai manusia," tulis Barney pada Januari lalu.
Vokalis Temper Trap Dougy Mandagi yang berdarah Indonesia juga mengeluarkan pernyataan serupa melalui akun Facebook Temper Trap.
"Menjadi warga Australia dengan latar belakang Indonesia, saya benar-benar malu dengan kegigihan Presiden Indonesia terhadap hukuman mati dengan tujuan memenangkan popularitas," tulis Dougy pada Rabu (4/3/2015).
"Tolong Tuan Presiden, kami memohon kepada Anda. Sekalinya ini dilakukan, tidak akan bisa kembali. Jangan biarkan ini menjadi warisan Anda," sambung Dougy.
Para musisi dunia ini menyurati Jokowi mengingat latar belakang Jokowi yang hobi mendengarkan musik.
Jokowi pada masa kampanye disebut sebagai sosok politikus yang nge-rock. Dia menyukai aliran musik keras.
Kabar ini sampai ke telinga para musisi metal internasional yang digemari Jokowi, di antaranya Iommy dan Barney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News