"Kalau enggak punya hal baik buat diomongin, mending diam," tulis Melanie di Instagram miliknya.
"Yang masih punya otak, baca. Gila ya postingan sebelum ini, orang masih enggak paham juga. Mau menambahkan (narasi) apa? 'Ah itu kan penyakit bawaannya'. Itu?" tambahnya.
Ia mengingatkan agar para netizen (warga net) membaca tulisan suatu informasi hingga tulisan itu habis, bukan setengah-setengah. Apalagi, mereka yang menyampaikan komentar.
Terkait peraturan pembatasan yang ditetapkan pemerintah, ia menekankan bahwa tidak ada yang menginginkannya. Terlebih jika ada pemberlakuan lock down di wilayah di Indonesia.
"Mau semua tetap dibuka? Boleh, kan kemarin sudah. Terus jadi apa? Pada enggak mau pakai masker, dibilang tahan diri dari keluar yang enggak perlu sementara (yang kerja mah kerja aja), lo semua enggak nurut," bebernya.
Bahkan, masih ada saja yang tidak menggunakan masker. Padahal, penggunaan masker adalah kewajiban selama pandemi covid-19, demi menekan angka penularan virus corona baru beserta sejumlah variannya.
"Yang bikin semua parah hari ini adalah lo yang enggak peduli itu, bukan yang patuh. So gue kali ini setuju tindakan tegas setelah lo semua gue belain 1,5 tahun pada enggak peduli," ungkapnya.
Wanita pegiat sosial ini tidak hanya menyasar para netizen. Melainkan, khususnya juga para public figure yang menjadi contoh masyarakat. Setiap kata yang terucap maupun tindakan yang dilakukan public figure pun diperhatikan publik.
"Yes, ini termasuk lo semua teman-teman gue, public figure, yang setiap hari foto menyanyi sana-sini, party sana sini, enggak pakai masker. Lo tuh di contoh, paham enggak sih, Dul? Kok oon banget," tuturnya.
"Termasuk (ngakunya) artis yang berusaha nyari ribut sama artis lain sebagai satu satunya solusi hidupnya doang. Ya jadi contoh. Beraninya cuma ribut di media sosial terus nggebukin orang terdekat lo," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News