John Lennon. Foto: AFP.
John Lennon. Foto: AFP.

Mengenang John Lennon, 41 Tahun Lalu Dibunuh Fans Fanatik

Cindy • 09 Desember 2021 10:01
Jakarta: Musisi legendaris, John Lennon, mengembuskan nafas terakhirnya setelah ditembak mati oleh fans fanatik pada 8 Desember 1980. Tepat 41 tahun yang lalu, kejadian itu terjadi di Gerbang The Dakota, kediaman John di New York City. 
 
Kematian mantan vokalis The Beatles itu masih membuat para penggemarnya di seluruh dunia berduka hingga saat ini.  Berikut kronologi kematian John Lennon dilansir dari Independent:

Kegiatan biasa John Lennon

Yoko Ono dan John Lennon. Foto The Guardian Sipa Press Rex Features
Yoko Ono dan John Lennon. Foto: The Guardian/Sipa Press/Rex Features.
 
Pada 8 Desember 1980, John Lennon menjalani pemotretan untuk majalah Rolling Stone dan memberikan wawancara terakhirnya kepada DJ San Francisco, Dave Sholin, untuk pertunjukan musik di RKO's Radio Network. 

Sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Lennon pergi untuk mengaransemen lagu istrinya, Yoko Ono berjudul “Walking on Thin Ice” di Record Plant. Setelah selesai, Lennon dan Ono pergi untuk menghadiri sesi rekaman lagu tersebut. 

Minta tanda tangan John Lennon

Saat ingin pergi, seorang penggemar berupaya meminta tanda tangan John Lennon di album "Double Fantasy". Lennon kemudian meminta mobil yang menjemputnya untuk menunggu, sementara ia memberikan tanda tangan tersebut. Ternyata penggemar itu adalah Mark David Chapman. 
 
Baca: Dokumen Perceraian John Lennon Dilelang

Ditembak 4 kali di area punggung

Setelah selesai mengurusi rekaman Ono, Lennon dan istrinya kembali ke apartemen di Gedung Dakota, pada pukul 22.50 waktu setempat. Tiba-tiba muncul Chapman yang tanpa ragu menembakkan empat peluru dari jarak dekat ke arah punggung Lennon. 
 
Lennon dilarikan ke Rumah Sakit Roosevelt terdekat dengan mobil polisi, namun meninggal dalam perjalanan. Lennon dilaporkan meninggal saat sampai di rumah sakit. 
 
Chapman secara sukarela tetap berada di lokasi penembakan sambil membaca novel The Catcher in the Rye karya JD Salinger, sampai kemudian ditangkap polisi. 

Alasan Mark David Chapman menembak idolanya

Mark David Chapman. Foto Independent.
Mark David Chapman. Foto: Independent.
 
Chapman mengaku telah merencanakan pembunuhan selama beberapa bulan. Dia juga mengeklaim terinspirasi oleh karakter Holden Caulfield dari novel Salinger tersebut. 
 
Pertanyaan mengapa Chapman membunuh John Lennon sebetulnya tidak pernah terjawab. Sebab, Chapman memberikan banyak versi alasannya yang bertentangan selama beberapa dekade. Alasannya antara lain keyakinan spiritual, keinginannya sendiri untuk menjadi terkenal, atau membunuh Lennon akan membantu mempromosikan The Catcher in the Rye yang dicintainya. 
 
Pada 2010, Chapman mengaku memilih membunuh John Lennon secara tiba-tiba. Bisa saja orang yang dia bunuh adalah Paul McCartney, Elizabeth Taylor, pembawa acara talk show Johnny Carson, mantan ibu negara Jacqueline Kennedy Onassis, aktor George C Scoot, bahkan Ronald Reagan. Gubernur Hawaii George Ariyoshi juga ada dalam daftar yang ingin ia bunuh. 
 
Chapman tidak punya catatan kriminal sebelumnya. Kejadian penembakan terhadap Lennon merupakan satu-satunya catatan pidana dalam hidupnya. 
 
Baca: Sempat Hilang 40 Tahun, Jas Milik John Lennon akan Dilelang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan