"Sebenarnya hewan-hewan ini disebutnya exotic aminals. Pada umumnya, kalau kita mau pelihara hewan baru itu mahal di awal saja untuk perlengkapannya," ungkap Angie, sapaannya, dalam program Vaksin Slank untuk Indonesia di Metro TV.
"Tapi kalau untuk seterusnya, kayaknya enggak terlalu repot karena sudah membeli kebutuhannya dahulu. Jadi tinggal beli makanannya saja," tambahnya.
Sedangkan untuk perawatan reptil, pemiliknya harus rutin mengganti lampunya. Baik soal mengganti lampu UVA maupun UVB khusus untuk reptil tersebut.
Menurut Angie, kesulitan perawatan hewan unik seperti chameleon dan sugar glider tidak terlalu beda jauh dibandingkan merawat hewan peliharaan mamalia. Misalnya, ketika merawat anjing atau kucing perlu kandang, tempat tidur atau selimut, pasir untuk membersihkan kotoran, makanan, dan keperluan lainnya.
Angie sendiri memelihara banyak hewan. Di antaranya, sebanyak 18 sugar glider, 35 ekor chameleon, dan anjing yang jumlahnya tak terhitung.
"Sebenarnya aku pemain cupang juga, aku pemain dog show juga. Ada sugar glider, kura-kura, arwana, dan burung paruh bengkok," aku Angie.
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin Slank untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin Slank untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimbim.
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News