"Saya bisa menjual suara saya, itu kepercayaan yang luar biasa. Karena suara saya juga enggak bagus-bagus amat. Di film ini, saya jadi buku mantralis. Buku yang sok tahu. Dia memang serba tahu, tapi jadi angkuh," ungkap Irfam saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Bagi Irfan, menjalani hal yang baru merupakan sebuah tantangan. Untuk menjadi dubber, komedian ini dituntut untuk membagi fokus mata ke monitor dan naskah.
"Kan, harus synchronize (mencocokkan) dengan karakter yang ada. Susahnya juga karena karakter dan ekspresinya sudah ada, dicocokinnya yang susah," ungkap ayah empat anak ini.
Saat kali pertama Irfan mendapat tawaran menjadi dubber, dia merasa tidak memiliki kualitas vokal yang mumpuni. Namun ternyata yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dubber ialah suara yang berkarakter.
"Ya, aku senang suaraku dinilai berkarakter, walaupun aku hanya sebagai buku yang dapat berbicara," jelas aktor "Red Cobex."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News