"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan, mengemudikan kendaraan bermotor, karena kelalaiannya menyebabkan korban luka berat," ujar hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Salah satu pertimbangannya, Gaga dinilai tidak menunjukkan rasa bersalah selama proses persidangan. Sebaliknya, Gaga justru melemparkan kesalahan kepada Laura Anna, sehingga memperburuk kondisi kelumpuhan itu.
Di sisi lain, ada juga pertimbangan yang meringankan hukuman terhadap Gaga. Dalam hal ini, majelis hakim menilai bahwa pada masa mendatang, Gaga masih bisa memperbaiki kesalahannya.
Kini, Gaga resmi divonis 4,5 tahun penjara. Dia harus membayar denda senilai Rp10 juta, yang apabila tidak dipenuhi maka akan digantikan dengan hukuman penjara selama dua bulan.
"Keadaan yang meringankan, Terdakwa masih muda usia dan masih dapat mengubah perilakunya menjadi lebih baik," tuturnya.
"Mengingat terdakwa sudah menjalani masa tahanan, maka masa tahanan tersebut dikurangi dengan masa penahanan yang sudah dijalankan," pungkasnya.
Kasus ini bermula dari tindakan Gaga yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk pada 8 Desember 2019. Hal itu mengakibatkan Laura, yang berada di sampingnya, lumpuh.
Setelah kecelakaan itu, Gaga diketahui tidak pernah menunjukkan itikad baik. Hingga akhirnya, Laura menuntut Gaga secara hukum agar bertanggung-jawab atas perbuatannya, dan Gaga ditahan sejak 2 November 2021 di Rutan Satlantas Polres Metro Jakarta Timur.
Di sisi lain, Laura Anna mengembuskan napas terakhir pada 15 Desember 2021. Perempuan berusia 21 tahun meninggal dunia di tengah perjuangannya mendapatkan keadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
