Tidak ketinggalan, para musisi dan pelaku seni lain secara nyata menyuarakan dukungan kepada calon presiden kala itu. Kini, para pelaku seni itu ikut mengawal pemerintahan dan cenderung vokal dalam mengkritisi kebijakan pihak pemerintah.
Guruh Soekarnoputra selaku pelaku seni, budayawan, sekaligus politikus memiliki opini tentang keterlibatan insan seni sebagai aktivis politik.
"Peduli (terhadap politik dan pemerintahan) gitu setuju, tapi saya enggak setujunya, sebetulnya anak Indonesia enggak pernah mengalami pendidikan politik. Bahkan, aktivis politik pun banyak yang enggak mengerti politik, ideologi. Pokoknya keren lah kalau sudah begini-begini, protes-protes," ujar Guruh kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Meski demikian, Guruh tidak menghakimi sikap itu sebagai hal yang salah. Menurutnya, demokrasi yang diusung Indonesia memungkinkan hal seperti itu terjadi.
"Mereka enggak salah. Sistem yang membuat mereka begitu," tegas putra Presiden Pertama RI Soekarno itu.
Sedangkan, perihal musisi yang secara langsung melibatkan diri ke dalam pemerintahan, Guruh juga menekankan bahwa hal itu tidak salah. Namun, kadang mereka belum memiliki bekal politik kuat.
"Indonesia itu kacau balau sekarang. Amburadul. Kacau balau itu mencakup segala bidang, lapisan masyarakat, termasuk seniman. Gara-gara pemilu langsung," tuding Guruh.
"Menurut, saya pemilu langsung itu liberalis. Maka terjadilah seperti sekarang. Semua orang bisa di DPR, di eksekutif, buat orang-orang Indonesia yang enggak pernah belajar politik dari awal (ikut terlibat di politik praktis), buat seru-seruan saja. Tapi dari seru-seruan itu bisa duduk di DPR, dan motivasinya macam-macam. Bisa berdedikasi untuk bangsa, bisa mencari nama atau duit. Dari situ seperti tren," urai Guruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id