Awalnya, Angelina Jolie menyatakan bahwa perceraiannya timbul dari ketakutan akan keselamatan anak-anaknya. Namun, perceraian tersebut juga merupakan keputusan sulit dalam hidupnya.
"Aku bukan tipe orang yang membuat keputusan dengan mudah. Butuh banyak pertimbangan bagi saya ketika berada dalam posisi harus berpisah dari ayahnya anak-anak saya," tuturnya dikutip dari The Guardian.
Ia sekilas menyinggung mengenai isu KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang dilakukan Brad Pitt terhadap anak sulungnya. Dalam hal ini, ia mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya ketika belum bercerai.
Di sisi lain, Angelina mengaku dirinya merasa hancur terkait perebutan hak asuh anak-anak mereka. Meskipun telah resmi bercerai sejak hampir lima tahun yang lalu, tetapi mereka masih menjalani proses hak asuh anak.
Sementara itu, Angelina Jolie dan Brad Pitt juga sempat bertengkar pada tahun 2012. Pertengkaran itu terjadi karena Brad Pitt bekerja sama Weinstein Company, perusahaan milik Harvey Weinstein.
Sedangkan Angelina Jolie, sebelumnya telah memohon agar Brad Pitt tidak bekerja sama dengan pelaku pelecehan seksual itu. Sebab, Angelina Jolie sendiri memiliki trauma dengan Harvey Weinstein.
Ketika berusia 21 tahun, ia dilecehkan saat memerankan film karya Harvey yang berjudul Playing By Heart (1988). Trauma itu membekas hingga Angelina Jolie menikah dan berkeluarga. Ia pun enggan bekerja sama dalam proyek film yang berkaitan dengan Harvey Weinstein atau Weinstein Company.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News