"Ya Tuhan jahat banget manusia-manusia yang rela mengorbankan semuanya demi kekuasaan ini," tulis Ernest melalui akun Twitter, Rabu, 22 Mei 2019.
Dalam cuitan lanjutan, Ernest memaparkan aksi kerusuhan 22 Mei sejak awal telah dirancang. Dia pun menyayangkan pihak elite terkait kerusuhan ini membingkai cerita baru, seperti "aparat pengamanan dibantu pasukan asing".
"Ini sebuah konspirasi jahat yang dirancang orang-orang yang siap mengorbankan apapun demi berkuasa," tulis Ernest.
Dari aksi kerusuhan ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut enam pendemi meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Mereka dirawat di RSUD Tarakan, RS Pelni, dan RS Budi Kemuliaan.
Hingga berita ini ditulis, kerusuhan di kawasan Petamburan masih berlangsung antara demonstran dan aparat kepolisian. Aksi ricuh diwarnai pembakaran ban dan pelemparan batu.
Untuk meredam berita palsu di media sosial, Kominfo membatasi fitur media sosial seperti aktivitas berbagi foto dan video.
Sementara itu, BPN merasa tak bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019. Sebab, sejak awal Prabowo Subianto menggugat lewat jalur konstitusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News