Gal Gadot (Foto: instagram)
Gal Gadot (Foto: instagram)

Ungkit Serangan Hamas, Gal Gadot Minta Sandera Perempuan Dibebaskan

Medcom • 05 Desember 2023 15:37
Jakarta: Aktris Gal Gadot kembali menyoroti serangan Hamas pada awal Oktober lalu. Pemain film Wonder Woman itu menyebut bahwa dunia telah gagal untuk melindungi wanita.
 
Melalui unggahan di akun Instagram @gal_gadot, Senin, 5 Desember 2023, Gal Gadot mengunggah sebuah pernyataan yang ditulisnya mengenai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tujuan dari unggahan itu adalah untuk menyuarakan hak kaum wanita, terutama yang disandera oleh Hamas.
 
"Dunia telah gagal melindungi para wanita pada 7 Oktober," tulis Gal Gadot dalam keterangannya.

"Kami menyatakan menentang pemerkosaan, kekerasan terhadap wanita. Kita tidak akan membiarkan wanita menjadi korban dan bungkam. Kita percaya untuk mendukung kaum wanita dan bersuara untuk wanita," lanjutnya.
 
Kemudian, ia membahas kembali peristiwa yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal itu. Menurutnya, wanita masih menjadi korban sandera pasca peristiwa itu terjadi. Bahkan ia menyebut pasukan Hamas dengan tudingan pemerkosa.
 
"Belum genap dua bulan kemudian perempuan masih menjadi sandera para pemerkosa itu dan dunia telah gagal memanggil situasi ini, yakni sebuah keadaan darurat yang membutuhkan respon yang tepat," tulis Gal Gadot.
 
baca juga: Selain Gal Gadot, Ini Daftar Artis Dukung Israel

 
Aktris asal Israel itu mengajak para wanita untuk melakukan tindakan dan meminta pasukan Hamas membebaskan setiap sandera wanita. Gal Gadot menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan karena situasi yang mencekam itu.
 
"Inilah momen sebagai wanita dan bersekutu untuk bertindak. Saya meminta mereka semua yang telah melakukan banyak hal untuk hak-hak wanita secara global, dari PBB. Untuk Hak Asasi Manusia (HAM), mohon bergabung dengan meminta kepada Hamas agar membebaskan setiap sandera perempuan segera," tuliis Gal Gadot.
 
Melansir dari Al Arabiya, Pejabat senior Hamas Osama Hamdan, pada Minggu, 3 Desember 2023, mengatakan bahwa mereka sedang dalan pembicaraan lebih lanjut dengan Israel mengenai pertukaran sandera. Hal itu harus dikaitkan dengan penghentian agresi dan gencatan senjata.
 
"Kami menegaskan bahwa dimulainya kembali perundingan pertukaran tahanan bergantung pada penghentian agresi dan gencatan senjata," kata Osama Hamdan, dikutip dari Al Arabiya, Selasa, 5 Desember 2023.
 
(Rafi Alvirtyantoro)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan