"Politik yang tidak menentu. Jujur saya ingin menulis di suatu redaksi. Mengapa sekarang semuanya (tokoh politik) merasa paling benar. Mereka hanya memikirkan (politik) untuk hari ini saja. Padahal, masih ada tahun-tahun ke depannya dan mereka tidak memikirka dampaknya," kata Widyawati di Jakarta.
Menurut aktris 67 tahun ini, media sosial (medsos) kini digunakan sebagai wadah untuk saling menjatuhkan satu dengan lainnya. Bagi Widya, hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan mengingat medsos menjadi wadah yang dapat diakses dari pelbagai kalangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau saya baca Twitter itu riuh, semuanya saling maki. Sedih saya. Di mana budi pekertinya. Seperti hilang rasa kemanusiaannya. Kita ini manusia biasa, yang pasti punya kekurangan," ujarnya.
Sebagai warga negara, Widya berharap para politisi memberikan contoh baik sebagai pemimpin. Dia mengimpikan pemimpin yang tidak memiliki kepentingan dan lebih bekerja dengan hati.
"Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki ketulusan. Kalau kita (sebagai pemimpin) sudah menjalani dengan hati. Tidak ada kepentingan,” ungkap Widya.
(Mardinal Afif)