Ini dikatakan Maher kepada wartawan di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Selasa sore, 19 Maret 2019. Dia sedang berada di Jakarta untuk membantu kampanye penggalangan dana amal yang digelar Lazismu dan Salam Charity bagi keluarga penyintas bencana alam delapan kota.
Awalnya, Maher menceritakan kesannya datang lagi ke Jakarta. Selama berada di kota ini, dia bertemu dengan orang-orang yang menyambutnya dengan baik. Sebagai pemeluk Islam, Maher juga merasa senang karena berada di negara dengan penduduk Muslim besar di dunia.
"Jadi, ya alhamdulillah," kata Maher.
Pria kelahiran 1981 ini lantas menyinggung soal serangan terorisme di Selandia Baru dan harapan pribadinya atas respons orang-orang, terutama para pemeluk Islam.
"Jangan berhenti pergi ke masjid karena itu yang mereka (teroris) inginkan. Kita harus bersama, harus lebih kuat. Meskipun mereka melakukan itu kepada kita, kita harus menjadi lebih kuat dan semakin kuat," ungkap Maher.
"Aku rasa, itulah yang terjadi. Orang-orang bangun, orang-orang bersatu, dan orang-orang semakin kuat dan bangga dengan identitas agama mereka," imbuh Maher.
Sebagai penyanyi solo, Maher aktif sejak 2009 dengan album debut Thank You Allah yang popularitasnya sampai ke Indonesia dan Malaysia. Album ketiganya, One (2016), baru saja mendapat sertifikasi Double Platinum dari label Universal Music Indonesia atas capaian penjualan lebih dari Rp2 miliar. Menurut ASIRI, ukuran Platinum terkini diukur berdasarkan jumlah pendapatan kotor, bukan lagi jumlah salinan atau unit terjual.
Dua hari lalu, Maher Zain baru saja merilis singel terbarunya, Ummi (Mother).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News