Akibatnya, Riyanti merasa tersudut oleh opini negatif yang berkembang di masyarakat sebab Caca, sapaan Marshanda menudingnya sebagai otak dari penyekapan tersebut. Tak tahan dengan hal tersebut, Riyanti akhirnya menggelar konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang no.62, Menteng, Jakarta Pusat untuk mengkonfirmasi segala hal yang dituduhkan kepadanya.
Riyanti yang ditemani dua orang adik Marshanda menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidaklah benar.
"Memang dijemput, tapi sebelum menjemput, saya berkonsultasi lebih dulu sama dokter yang merawat Caca pada 2009. Kata dokter, dia enggak minum obat sejak empat bulan terakhir, makanya sikapnya jadi berubah-berubah di luar dugaan. Kadang impulsif, merasa paling benar," jelas Riyanti.
Sesuai saran dokter, Riyanti yang ditemani perawat pun langsung menuju apartemen Caca untuk menjemputnya.
"Dokter buatkan surat, kemudian kami jemput. Saat penjemputan pun perawat ngomong baik-baik, dan dia enggak ada perlawanan, hanya izin mau telepon pengacara. Saat perawatan juga enggak ada perlawanan, sama sekali enggak pingsan dan lemas," ungkapnya.
Dalam hal ini, Riyanti pun membantah bahwa dirinya menugaskan orang bayaran untuk berjaga-jaga di kamar Caca. "Apalagi preman yang jaga, tidak ada itu," imbuhnya.
Ibu tiga anak ini pun menyesalkan tindakan Caca yang menuduh dirinya melakukan penyekapan.
"Waktu itu Caca sempat ngomong terimakasih. Waktu dia di rumah sakit pun kami masih bisa ngobrol-ngobrol, masih bercengkrama dengan Sienna dan bercanda. Sebelum keluar rumah sakit pun dia peluk cium saya dan bikin perjanjian akan hidup rukun kedepannya. Makanya saya bingung, kok besoknya Caca bilang saya seperti ini," curhat Riyanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id