Lantaran merantau di kota orang, Kak Seto rela melakukan kerja apa saja asalnya mendapatkan uang halal. Dia bahkan mengaku sempat menjadi kuli bangunan.
"Bahasa Prancisnya saya minggat, kerja apa saja sempat jadi gembel, kuli bangunan dan sebagainya hingga menjadi asisten mendiang Pak Kasur," kenang Kak Seto.
Pertemuan Kak Seto dengan Pak Kasur itulah yang membuatnya menyelami dunia anak-anak. Pengabdian Kak Seto selama 51 tahun sebagai psikolog anak membuatnya kerap diberi penghargaan. Salah satunya penghargaan yang diberikan organisasi Polisi Selebriti (POLIS).
"Kak Seto selain tokoh nasional anak, beliau memiliki segudang pengalaman sehingga saya sengaja menggandeng beliau di berbagai acara Polisi Selebriti tentunya selain sebagai partner kerja juga sebagai suru saya dalam memperbanyak ilmu terkait perlindungan anak," kata ketua Polisi Selebriti (POLIS) Zandre Badak.
"Belum lama ini Kapolri telah melaunching Polri TV dan Radio itu sebagai wujud Polri dalam meningkatkan pelayanan Masyarakat. Saya titip buat Kak Seto dan Bang Zandre lanjutkan, karya dan kegiatan seperti ini semoga Gerakan Nasional Polisi Sahabat Anak semakin mewujudkan Polri yang Presisi dan semakin dicintai masyarakat," kata Kombes Pol. Sugeng Hadi Sutrisno yang mewakili Kapolri.
Di usianya yang menuju kepala tujuh, Kak Seto masih terlihat sehat dan bugar. Kak Seto menyebut dirinya masih punya fisik prima untuk terus melakukan kerja-kerja sosial memperjuangkan hak anak-anak Indonesia.
"Namun karena kecintaan kepada polisi, sampai sekarang saya masih bisa koprol, push up 80 dan lari setiap hari berkilo-kilo," ucap Kak Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News