"Tujuan kami ke sini hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan," ujarnya di lokasi, Sabtu, 7 September 2019.
Sarwendah mengatakan mengetahui kembar Laili dan Laila dari media sosial. Ia pun tergerak untuk membantu dan meminta timnya mencari tempat tinggal mereka.
Ia mengaku prihatin melihat kondisi Laila dan Laili, serta salut kepada bibi keduanya, Sulikhah, yang merawat si kembar setelah ditinggalkan kedua orang tua.
"Kami sangat kagum dia sudah membantu dengan ikhlas dan tulus menjaga mereka," ungkapnya.
\Kembar Laila dan Laili bersama Sulikhah, sang bibi yang merawat keduanya. (Foto: Medcom.id/Syaikhul Hadi)
Sementara itu Sulikhah, bibi dari si kembar, mengatakan, berterima kasih atas kunjungan Sarwendah. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan rasa sakit si kembar.
"(Bantuan) saya sisihkan sebagian untuk beli rumah, karena yang sekarang masih kontrak. Mumpung saya masih ada, yang penting mereka sembuh dulu," pungkasnya.
Kembar Nur Laila dan Nur Laili merupakan anak ke empat dan kelima dari pasangan almarhum Towi, 60, dan almarhumah Supini, 56, asal Srengganan, Surabaya, Jawa Timur. Keduanya tinggal disebuah rumah berukuran 3x3 meter di perkampungan utara Kota Surabaya, bersama sang bibi, Sulikhah, 51.
Sulikhah menceritakan kedua gadis itu terlahir normal. Namun pada usia tujuh bulan muncul benjolan di kaki keduanya. Hingga kini kembar Laila dan Laili hanya terbaring di kasur dan tak dapat melakukan aktivitas seperti remaja pada umumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News