Sanksi itu diberikan atas penayangan Brownis yang tayang pada 30 Oktober 2023. Penampilan Ivan Gunawan yang menyerupai perempuan itu disebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012.
"Program ini kedapatan menampilkan adegan yang mengarah pada penormalan laki-laki bergaya perempuan yang dipertontonkan kepada khalayak," kata KPI dalam keterangan tertulisnya.
KPI Pusat telah meminta Trans TV untuk mengklarifikasi pada 12 Desember 2023 dan menjadi catatan KPI dalam rapat pleno penjatuhan sanksi. KPI juga meminta Trans TV untuk melakukan perbaikan internal dan tidak lagi mengulangi pelanggaran yang sama.
baca juga: Ammar Zoni Simpan Miras di Rumah, Irish Bella Makin Mantap Bercerai |
"Hal tersebut dinilai melanggar etika dan norma sebagaimana terdapat dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012. Pelanggaran ini terjadi pada 30 Oktober 2023 pukul 12.38 WIB berupa penampilan a.n Ivan Gunawan menggunakan pakaian, riasan, aksesoris, dan bahasa tubuh kewanitaan," lanjutnya.
Tak lama setelah sanksi itu dirilis, Ivan Gunawan langsung memberikan tanggapannya di Instagram. Ivan menegaskan, pakaian yang dikenakannya sudah sesuai dengan tema acara era 1960an. Karena itu, Igun hanya mencocokkan pakaian dengan tema fesyen era 60an.
"Buat teman-teman KPI, terima kasih atas tegurannya, tapi aku mau kasih tau dulu nih ya. Ini tren tahun 60-an, jadi elu tahu, 60-an, kalau orang pergi ke party, itu bentuknya seperti apa. Kalian bisa Googling yang namanya Pinterest. Di sana kalian bisa lihat trend fashion dari tahun kapan pun," kata Ivan Gunawan.
Igun lalu mencontohkan foto seorang pria yang mengenakan pakaian mirip dengannya. Dia justru menuding KPI tidak mengerti masalah fesyen.
"Tuh liat KPI Pusat, ini trend fashion tahun 60-an. Bapak moyang kita pakai boots hak tinggi. Kalau ke pesta, hak itu bukan buat cewek doang. Paham arti fashion enggak sih," jelasnya.
Sementara soal mahkota yang dikenakan Ivan dalam acara itu, dia juga punya pembelaan. Sebagai pemilik salah satu kontes kecantikan, Ivan merasa tak masalah memakai mahkota itu. Pasalnya, dia menyebut sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah kontes kecantikan dunia.
"Kenapa gue pakai mahkota, karena gue dapat prestasi di tingkat internasional. Gue punya lisensi internasional, apresiasi kinerja. Makanya mahkota itu kebanggaan gue. Jadi sampai kapanpun, gue bangga sama mahkota gue!" tutup Ivan Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News