Dalam rekaman kamera pengawas atau CCTV kolam renang terlihat Dante sedang berpegangan di pinggir kolam renang. Di sebelah Dante ada seorang anak perempuan yang juga sedang berenang.
Tanggal CCTV menunjukkan waktu 27 Januari 2024 pukul 16.48 WIB atau tepat hari ketika Dante meninggal dunia.
YA terlihat celingak-celinguk melihat keadaan kolam renang yang sepi. Tak lama berselang dia menghampiri Dante lalu menenggelamkan bocah 6 tahun itu ke kolam selama beberapa detik.
Setelah menenggelamkan, YA terlihat hanya membiarkan Dante yang megap-megap dan tampak berupaya menggapai pinggir kolam. Setelah itu, YA baru mendorong Dante ke atas kolam renang. Ketika sudah berada di tepi kolam renang, Dante terlihat terkapar dan digendong YA.
Polisi memastikan penetapan YA sebagai tersangka sudah dilakukan sesuai prosedur dan alat bukti yang ada.
"Penyidik telah kantongi bukti keterangan sementara atau hasil pemeriksaan digital forensic terhadap CCTV. Kemudian hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik karena sebelumnya dilakukan kegiatan ekshumasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Polisi belum mengungkap motif YA menenggelamkan anak dari kekasihnya sendiri. YA dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pasal pembunuhan berencana.
"Pasal 76C Jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Di hari kejadian, Tamara memang mengantarkan Dante untuk berenang ditemani YA. Sebagai kekasih, Tamara tentu percaya pada YA. Apalagi dia kala itu hanya pergi sebentar untuk keperluan syuting. Tapi siapa sangka, YA ternyata berbuat keji dengan menenggelamkan anak dari pacarnya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
