Melalui akun Instagram pribadinya, Bella Hadid tidak hanya memberikan dukungan kepada masyarakat di Jalur Gaza, tetapi juga mengungkapkan kesedihannya terhadap konflik kemanusiaan yang tengah melanda Palestina.
Dalam unggahannya, Bella Hadid menyatakan bahwa dia tidak bisa tetap diam melihat penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak, orang tua, dan teman-teman mereka. Dia mengakui bahwa konflik ini telah menciptakan trauma yang mendalam dalam sejarah Palestina dan dia sendiri juga merasakan rasa sakit dan kehilangan.
"Maafkan aku atas sikap diamku. Aku masih belum bisa mengungkap kata-kata yang tepat terhadap masalah yang sangat pelik dan mengerikan selama dua minggu terakhir, minggu yang membuat perhatian dunia kembali kepada situasi yang telah merenggut nyawa orang tak berdosa," tulis pernyataan Bella Hadid di Instagram nya.
Bella Hadid juga membagikan pengalaman pahit ayahnya, Mohamed Hadid, yang diusir dari Palestina oleh Israel pada tahun 1948 setelah peristiwa Nakba. Menurutnya, keluarganya adalah saksi dari 75 tahun kekerasan yang melanda rakyat Palestina, termasuk invasi pemukim brutal dan pengusiran paksa keluarga-keluarga dari rumah mereka.
"Ayah aku lahir di Nazareth pada tahun Nakba (pengusiran 750 warga Palestina pada 1948). Sembilan hari setelah lahir, ayah dan keluarganya diusir dari tanah kelahiran mereka di Palestina,” sambung Bella Hadid.
“Keluarga aku menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina, terutama invasi pemukim brutal yang mengakibatkan penghancuran komunitas-komunitas, pembunuhan dengan kejam, dan pengusiran paksa keluarga-keluarga dari rumah mereka," tambahnya.
Bella Hadid juga mengajak semua orang untuk mendukung upaya kemanusiaan di Palestina. Ia menyerukan bantuan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, serta dukungan untuk rumah sakit yang membutuhkan bahan bakar untuk operasional mereka.
Bella Hadid menekankan bahwa perdamaian dan keamanan adalah hak setiap orang dan ia berkomitmen untuk terus mendukung kemanusiaan dalam upaya mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Palestina.
(Annisa Febyriana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News