Foto: Ibu dan Tante Chelsea Islan / Metrotvnews.com / Agustinus Shindu Alpito
Foto: Ibu dan Tante Chelsea Islan / Metrotvnews.com / Agustinus Shindu Alpito

​Meneladani Ketegaran Hati Chelsea Islan

Agustinus Shindu Alpito • 02 Maret 2015 13:34
medcom.id, Jakarta: Apa yang menimpa Chelsea Islan bukanlah hal yang mudah. Chelsea yang kini baru berusia 19 tahun harus menghadapi berbagai tudingan dan anggapan miring lantaran video dirinya tanpa busana beredar di dunia maya.
 
Chelsea adalah korban, dan dia bukan satu-satunya yang mengalami persoalan seperti ini. Dari pengakuan pihak Chelsea yang diwakili ibunya, Samantha Barbara, video itu direkam saat Chelsea berusia 15 tahun. Tanpa seizin dan sepengetahuan Chelsea.
 
Tapi apa yang dilakukan Chelsea patut diapresiasi. Dia secara lugas dan tegas mengakui bahwa video itu benar dirinya, dan video itu tidak mematahkan semangat Chelsea dalam berkarya dan mewujudkan mimpinya.

Chelsea Elizabeth Islan, dalam kesempatannya mengklarifikasi apa yang tengah dihadapinya mengatakan bahwa dia akan berjuang bagi para korban tindak kekerasan dan juga pelecehan.
 
"Saya memang satu suara, saya mengajak teman-teman sekalian untuk memandang masa depan dengan mengisi dengan karya dan energi positif. Kekerasan terhadap anak dan perempuan adalah isu besar yang seharusnya dihadapi bersama, saya menjadi survivor atas apa yg terjadi kepada saya," kata Chelsea dalam diskusi tentang kekerasan terhadap anak di kawasan Semanggi, Jakarta, pada Senin (2/3/2015).
 
Chelsea tampak tegar, seolah ingin membuktikan bahwa badai yang tengah terjadi tidak membunuh mimpi dan kariernya.
 
Chelsea adalah bentuk nyata sikap generasi muda yang optimis dalam menapaki asa akan kehidupan yang lebih baik, lepas dari berbagai batu sandungan dan berbagai tantangan.
 
Debby Sulaiman, bibi Chelsea Islan dalam wawancaranya dengan media mengatakan bahwa Chelsea tumbuh dengan meneladani sikap ibunya yang penuh perjuangan.
 
"Saya rasa idola Chelsea ada dua, kakeknya dan ibunya. Samantha (ibu Chelsea) kanker payudara. Chelsea tahu ibunya survive, mamanya kemo. Ketika hidup membawa jatuh, kamu punya pilihan, reaksi di luar bermacam-macam, reaksi orang tidak bisa kamu kontrol tapi kamu bisa mengontrol reaksi kamu," kata Debby menceritakan bagaimana keluarga besar Chelsea memberi dukungan bagi pemeran "Di Balik 98" itu.
 
Pasca beredarnya kabar dan video itu, Debby mengisahkan bahwa keluarga besar Chelsea berkumpul dan meminta Chelsea jujur tentang siapa sosok dalam video itu, "Kami satu suara, meminta dia jujur, karena kalau bohong dan ternyata itu benar, Chelsea tidak dipercaya lagi."
 
Dukungan juga diberikan oleh produk dan perusahaan yang bekerjasama dengan Chelsea. Mereka semua berpendapat bahwa Chelsea adalah korban dalam peristiwa ini.
 
Sang ibu, yang sedang dalam proses penyembuhan kanker payudara pun menutup perjumpaan media dengan sepenggal tutur soal apa yang terjadi pada anaknya, "Chelsea masih 19 tahun, untuk bangkit keluarga kita tidak mudah menerimanya (berbagai cibiran). Stop bully, sudahi ini, bantu Chelsea, bantu bersama. Lakukan hal positif. Oleh karena itu, mohon apresiasi sedikit, beri kami ruang. Kami mau melakukan banyak hal positif."
 
"Saya sebagai ibu ingin lihat anak tenang dan fokus kembali," urai Samantha dengan mata berkaca-kaca.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AWP)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan