"Mengenai ini, aku juga punya pengalaman. Bandar aku tidak membayarkan uang bagi peserta yang mendapat kocokan. Nah, untuk menghindari hal-hal seperti itu, kita harus kenal siapa bandar kita, kenal siapa peserta, dan membuat grup berisikan semua peserta arisan," ujar Nadia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2015).
Walaupun sempat tertipu, penulis buku "Kocok" itu berusaha ikhlas. Belajar dari pengalaman buruk itu, Nadia menegaskan bahwa inti dari acara arisan adalah silaturahmi sehingga semestinya tidak sampai membebani peserta.
Berbeda lagi dengan arisan yang memang bertujuan mendapatkan uang banyak. Arisan jenis ini namanya arisan piauw. Tipe arisan tersebut dijalani Jeng Ana dan Hengki Kawilarang.
"Arisan piauw sangat besar (uangnya). Itu penarikannya bisa sampai 1 miliar untuk sekali menang. Ada bunga yang membuat hasil uang tersebut besar. Tapi ya, risikonya juga besar. Jadi harus benar-benar mengenali semua anggota arisan," saran Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
