Lady Diana atau Putri Diana, lahir dengan nama lengkap Diana Frances Spencer, pada 1 Juli 1961, di Park House Sandringham Estate, Sandringham, Norfolk, wilayah utara Inggris.
Diana terlahir dari sebuah keluarga Inggris aristokrat dengan keturunan bangsawan serta Raja. Diana adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya, Edward John Spencer, adalah keturunan langsung Raja Charles II. Sedangkan, ibunya, Frances Ruth Roche Roche "Viscountess Althorp," merupakan putri dari Baron Fermoy, bangsawan Irlandia yang juga keturunan bangsawan Amerika Frances Works. Diana mendapat gelar Lady Diana Spencer ketika ayahnya mewarisi gelar "Earl Spencer" ke-8.
Masa Muda
Keluarga besar Diana memiliki hubungan erat dengan keluarga kerajaan selama beberapa generasi. The Spencer berharap anak laki-lakinya dapat melanjutkan garis keluarga. Namun, gelar Lady Diana Spencer akhirnya jatuh ke tangannya. Diana dibaptis di Gereja Magdalena Mary St, Sandringham, oleh Percy Herbert. Dia memiliki tiga saudara kandung yaitu Lady Sarah McCorquodale, Cynthia Jane Fellowes, dan Charles Spencer (Earl Spencer ke-9). Dia juga memiliki saudara bernama John, yang meninggal satu tahun sebelum Diana dilahirkan. Saat Diana berusia 8 tahun, orangtuanya bercerai. Hal tersebut dikarenakan ibunya selingkuh dengan lelaki bernama Peter Shand Kydd. Diana kemudian diasuh oleh sang ayah. Ayahnya kemudian menikah lagi dengan Raine, Countess Dartmouth.
Pada 1968, Diana mengenyam pendidikan pertama di sekolah di Riddlesworth Hall School, sebuah sekolah asrama untuk perempuan di Norfolk. Namun, Diana bukanlah murid dengan prestasi cemerlang. Diana kemudian pindah ke West Heath Girls's School (kini berganti nama menjadi The New School at West Heath) di Sevenoaks, Kent. Di sana, Diana juga dikenal sebagai siswi yang menyedihkan. Diana bahkan gagal dalam tes O-level (ujian untuk mendapat sertifikat pendidikan di Inggris) sebanyak dua kali. Diana memang tidak pandai dalam akademis, tapi ia memiliki bakat yang luar biasa dalam bermusik. Ia diakui sebagai pianis handal di sekolahnya dan mendapat penghargaan. Diana juga pandai berolahraga. Ia unggul dalam renang dan menyelam. Ketika kecil, Diana sempat berkeinginan menjadi ballerina profesional dan bergabung dengan Royal Ballet. Ia sempat belajar menari balet, namun tubuhnya terlalu tinggi untuk seorang balerina. Dia meninggalkan sekolah balet. Cita-citanya pun kandas.

Pada 1977, Diana meninggalkan West Heath dan bersekolah di Institut Alpin Videmanette, sebuah sekolah di Swiss yang mengedepankan pelajaran budaya dan sosial. Di sinilah sepertinya Diana menemukan dunianya. Diana sangat menikmati setiap kegiatan sosial yang diadakan sekolahnya. Itulah yang membuat Diana sangat peka pada kehidupan sosial masyarakat. Diana juga memiliki minat besar pada anak-anak. Setelah menyelesaikan sekolah di sana, Diana kembali ke London.
Pada 1978, Diana kembali ke London dan tinggal di apartemen ibunya, karena selama ini ibunya menghabiskan waktu di Skotlandia. Kemudian, sang ibu membeli apartemen Coleherne Court di Earls Court, London, seharga 100 ribu poundsterling untuk hadiah ulang tahun Diana ke-18. Diana tinggal di apartemen tersebut hingga 1981 bersama tiga orang teman. Diana kemudian mengambil kursus memasak lanjutan atas saran sang ibu, tapi ia tidak berbakat dalam hal tersebut. Diana juga sempat bekerja sebagai instruktur tari untuk remaja, hingga sebuah kecelakaan saat bermain ski membuatnya harus beristirahat selama tiga bulan. Diana sempat melakukan pekerjaan bersih-bersih untuk kakaknya, Sarah, dan beberapa temannya, dan menjadi nyonya di pesta-pesta.
Pekerjaan pertama Diana didapat ketika ia berusia 17. Saat itu, Diana menjadi pengasuh Alexandra, putri dari Mayor Jeremy Whitaker dan istrinya, Philippa. Kakak dari Phillipa, William, adalah teman dekat Diana. Diana juga sempat menghabiskan waktu untuk menjadi pengasuh anak-anak dari keluarga asal Amerika yang tinggal di Inggris. Kemudian, Diana bekerja sebagai asisten di sebuah playgroup di Inggris. Saat itu, Diana akrab dengan Prince Andrew dan Edward (adik dari pangeran Charles), putra dari Ratu Elizabeth 2. Ketika sibuk dengan kegiatan sosialnya, saat itulah Diana bertemu dengan Pangeran Charles, yang ketika itu sedang dekat dengan kakak pertama Diana, Sarah.
Pernikahan
Di usia ke-30, Pangeran Charles yang dikenal playboy, mendapat tekanan keluarga untuk segera menikah. Pasalnya, ia adalah pewaris tahta kerajaan Inggris karena merupakan anak pria pertama, dan tentunya harus mendapatkan perempuan yang sempurna untuk dijadikan istri. Prince Charles yang menaruh hati kepada Diana, kemudian mencoba mengajak Diana mengikuti berbagai kegiatan kerajaan. Pada November 1980, Pangeran Charles mengajak Diana untuk menghadiri undangan kerajaan Balmoral (kediaman keluarga kerajaan Skotlandia) dan berlayar dengan kapal kerajaan. Diana pun mengatakan bahwa ia memiliki akhir pekan yang sangat indah karena bisa pergi dengan keluarga kerajaan Inggris. Sejak itu, Diana diterima dengan sangat baik oleh Ratu Elizabeth II dan juga seluruh keluarganya di istana. Pangeran Charles kemudian melamar Diana pada Februari 1981. Diana pun menerima cincin pertunangan yang dihiasi berlian dan batu saphir yang cantik tersebut. Namun, pertunangan mereka dirahasiakan hingga beberapa minggu ke depan.
Pertunangan mereka diresmikan pada 24 Februari 1981. Setelah bertunangan, Diana meninggalkan pekerjaannya di playground dan tinggal di Clarence House untuk sementara waktu. Diana kemudian tinggal di Istana Buckingham (Buckingham Palace) sampai hari pernikahan tiba.
Gadis berusia 20 tahun itupun akhirnya resmi menjadi Princess of Wales ketika menikah dengan Prince Charles pada 29 Juli 1981 di Gereja St. Paul. Orang-orang menganggap kisah Diana seperti dongeng. Pernikahannya disiarkan di televisi seluruh dunia, disaksikan lebih dari 750 juta orang, dan 600 ribu orang berkerumun di jalan untuk melihat Lady Dana di upacara pernikahannya. Saat itu, Diana memakai gaun pernikahan sepanjang 8 meter seharga 9.000 poundsterling. Gaun pernikahan tersebut akhirnya menjadi tren di masa itu.

Keduanya melangsungkan bulan madu di Mountbatten, Hampshire, sebelum berlayar ke Gibraltar melalui Mesir. Mereka juga mengunjungi Tunisia, Sardinia, dan Yunani. Mereka menghabiskan bulan madu di Balmoral. Dari pernikahan tersebut, Diana mendapat gelar Duchess of Rothesay, Countess of Chester dan Baroness of Renfrew. Diana lalu melahirkan dua putra bernama William Arthur Philip Louis (Pangeran William) dan Henry Charles Albert David (Pangeran Harry).
Setelah bergelar Putri, Diana banyak melakukan berbagai kegiatan amal. Diana dikenal rajin menggalang dana untuk berbagai badan amal internasional. Atas kegiatannya itu, dia mendapat pengakuan atas pekerjaan amal dan atas dukungannya terhadap "International Campaign to Ban Landmines" (Kampanye Internasional Anti Ranjau Darat). Diana juga dikenal sangat peduli dengan penderita HIV/AIDS di seluruh dunia dan tidak ragu bersalaman dengan mereka. Di samping puluhan kegiatan amal lainnya, Diana menjadi presiden dari "Great Ormond Street Hospital" untuk anak-anak pada 1989.
Diana menjadi obyek yang paling diburu media di seluruh dunia selama menjadi Putri Inggris. Ia menjadi orang yang paling disayang oleh masyarakat Inggris pada abad 20. Para media juga begitu mencintai Diana, bahkan hingga pernikahannya berujung pada perceraian pada 28 Agustus 1996.
Perceraian
Selang beberapa tahun setelah pernikahannya, mulai muncul benih-benih keretakan rumah tangga Diana dengan Pangeran Charles. Dikabarkan, Pangeran Charles tengah berpaling dari Diana. Ia kembali berhubungan dengan cinta pertamanya, Camilla Parker Bowles.
Ketakutan Diana akan bayang-bayang Camilla sudah terjadi sejak pernikahan dengan Charles belum digelar. Dia menyimpan keraguan tentang cinta Charles kepadanya. Pasalnya, Charles dan Camilla telah bersahabat sejak kecil. Diana memiliki ketakutan atas hadirnya Camilla dalam rumah tangganya. Tapi, kenyataan pahit harus ditelan Diana. Dia justru menemukan paket kalung dengan liontin berinisial "F" dan "G", Fred dan Gladys, nama kecil Charles dan Camilla.
Beberapa tahun kemudian, setelah pernikahan mereka retak, kekecewaan Diana baru terungkap. ''Saat setengah jalan menuju altar gereja, saya sebenarnya ingin berbalik, tapi sudah terlalu terlambat,'' ujar Diana seperti dituturkan salah satu astrologer pribadi dan penasihatnya, Penny Thornton, pada 1995. Diana memutuskan melanjutkan pernikahan setelah melihat wajah Charles di antara penutup wajahnya. Timbul keyakinan dalam dirinya, cinta Charles hanya untuknya, dan Camilla hanyalah bagian dari masa lalu.

Bertahun-tahun kemudian, kekhawatiran Diana menjelma nyata. Charles terus berhubungan dengan Camilla dan memakai barang-barang pemberian Camilla. Hal tersebut membuat Diana depresi dan akhirnya menderita bulimia. Berat badannya turun drastis. Bahkan, Diana pernah mencoba melukai diri sendiri dan melakukan percobaan bunuh diri. ''Bila Anda merasa tak seorang pun mendengarkan Anda, hal-hal seperti itu akan terjadi,'' jelas Diana saat diwawancarai BBC, November 1995. Tidak lama setelah retaknya rumah tangga mereka, Diana akhirnya juga memiliki pria lain, yaitu Dodi Al-Fayed, putra milyuner Mohamed Al-Fayed yang beragama muslim.
Harapan dan sekaligus "kepercayaan" yang diberikan oleh masyarakat dunia agar Diana dan Charles bahagia selamanya tidak mampu dipertahankan. Perpisahan pasangan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris John Major pada 9 Desember 1992. Pada 28 Agustus 1996, keduanya benar-benar berpisah. Dalam sebuah jajak pendapat, banyak orang menaruh simpati kepada Diana dibanding Prince Charles pascaperceraian. Pada 2005, hubungan Prince Charles dengan cinta pertamanya berhasil diwujudkan. Ia akhirnya menikahi Camilla.
Kematian
Pada 31 Agustus 1997, Diana bersama Dody beserta sopirnya, Henri Paul dan bodyguard Trevor Rees Jones, mengendarai mobil mercedes benz menuju Paris melintasi terowongan Pont de l'Alma. Mobil mereka dikejar-kejar paparazzi yang akhirnya membuat mobil Diana kehilangan kendali dan menabrak pilar ke-13 yang menjadi dinding terowongan tersebut. Pada kecelakaan yang terjadi pukul satu dini hari itu, Dody dan sopir tewas di tempat. Sedangkan, Diana sempat sempat dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Namun sayang, pada jam empat subuh Diana dinyatakan tewas.

Yang mengherankan adalah bodyguard selamat dan tak mengalami cedera serius. Ayah Dodi yang merasa curiga dengan kecelakaan tersebut menuduh bahwa kematian anaknya dan Diana bukanlah kecelakaan, melainkan dibunuh. Ia menuding ada sejumlah konspirasi yang dilakukan keluarga kerajaan Inggris atas perintah The Duke of Edinburg, Phillip.

Keesokan harinya ketika berita kematian putri cantik itu tersiar, dunia sangat berduka. Banyak yang merasa kehilangan sosok wanita yang murah senyum dan sopan itu. Putri cantik yang baik hati itu pergi untuk selama-lamanya. Jenazah Putri Diana dimakamkan di Althorp, Northamptonshire, Inggris, 6 September 1997, seminggu setelah disemayamkan. Upacara pemakaman Diana disiarkan langsung di seluruh stasiun televisi dunia dan disaksikan oleh hampir 1,5 miliar penduduk bumi. (Berbagai sumber)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id