Polisi menyebut Fredy Pratama merupakan bandar narkoba terbesar di Indonesia jika dilihat dari jaringan dan peredaran narkotika yang dia kuasai. Zul yang sempat diperiksa polisi pekan kemarin, mengaku mengenal dengan Fredy Pratama yang kala itu menggunakan nama samaran Casanova.
Akibat pengakuan itu, Zul kemudian disebut polisi pernah menjadi kaki tangan jaringan Fredy Pratama di wilayah Sulawesi Selatan. Melihat nama sang suami mencuat lagi, Retno Paradinah merasa resah.
Dia lalu menjenguk Zul memintanya mengklarifikasi. Retno tentu ketar-ketir karena Zul bisa kembali terjerat kasus narkoba lain. Saat ini Zul sedang menjalani masa hukuman 18 tahun dari kasus narkoba yang menjeratnya.
"Jadi kemarin, Sabtu saya ketemu kak Zul, karena kan berita sudah banyak, saya juga nggak bisa klarifikasi langsung. Saya bertanya masalah ini, karena saya juga sudah nggak tahan, akhirnya saya suruh bikin surat," ucap Retno Paradinah di Jakarta.
Selain disebut kaki tangan Fredy Pratama, Zul juga disebut polisi masih menerima uang dari Fredy selama di penjara. Namun, penyataan itu dibantah pengacara Zul Zivilia, La Ode Umar Bonte. Menurut La Ode, Zul tidak tahu uang yang dia dapat berasal dari Fredy Pratama.
"Saya kira kalau dikirim uang oleh siapapun, kalau kita tidak tahu, tidak boleh juga disalahkan," kata La Ode Umar Bonte saat konferensi pers di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (9/10/2023).
Sementara Retno Paradinah menyebut uang yang didapat Zul berasal dari Rian. Rian merupakan atasan Zul dalam jaringan narkoba yang menyebabkan dia dipenjara. Setelah diselidiki, Rian membeli narkoba dari Fredy Pratama.
"Soal uang itu dari siapa, kan bukan langsung dari Casanova, tapi dari Rian. Mungkin gini, Zul itu tidak mengenal nama Fredy Pratama, tahunya Casanova. Zul itu tidak tahu kalau Casanova itu Fredy Pratama, dia cuma tahu Casanova," jelas Retno Paradinah.
Zul Zivilia Tulis Surat di Penjara
Retno lalu membacakan surat yang ditulis sang suami dari penjara. Intinya, Zul merasa pemberitaan yang menyeretnya dalam kasus Fredy Pratama terlalu berlebihan."Assalamualaikum wr wb. Untuk teman pers, sesungguhnya semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Termasuk menambah-nambah berita yang menjurus kepada fitnah terhadap saya. Sehingga membangun opini bahwa seakan saat ini saya masih terlibat dengan kasus yang menjerat saya di 2019," kata Retno membacakan surat Zul Zivilia.
"Terlalu banyak berita yang tidak benar dan meresahkan saya dan keluarga saya, seperti judul berita: Kaki Tangan Fredy Pratama, Mengedarkan Narkoba di Sulsel, dll. Ini semua berita yang tidak benar. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka menyebarkan kedustaan, karena itu adalah perbuatan yang sangat dzolim," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News