Tak lama berselang, muncul kabar Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta memberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung kepada pria bernama asli Samsudin Jadab itu.
Gus Samsudin disebut naik pangkat dari Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.
Ketua LDA Keraton Surakarta GKR Wandasari menyebut kenaikan pangkat tersebut dilakukan pada bulan November lalu yang digelar di Gresik, Jawa Timur.
"Tadinya gelarnya Raden Tumenggung terus sekarang pakai tambahan kanjeng jadi Kanjeng Raden Tumenggung," ujar adik SISKS Pakubuwana XIII Hangabehi itu.
Gelar tersebut diberikan karena Gus Samsudin disebut sebagai sosok yang berpengaruh di lingkungannya.
"Apapun kan dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya. Dengan diberi kepercayaan penghargaan dari Keraton kami harapkan biar semakin baik untuk berbuat masyarakat itu," lanjutnya.
Namun, saat dikonfirmasi oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan acara tersebut tidak resmi karena penyelenggara bukan dari Keraton.
"Biasanya dhawuh Dalem (perintah raja) itu lewat Sasono Wilopo, saya juga sudah cek ke Kasentanan juga, tidak ada nama Gus Samsudin. Ketika saya melihat videonya itu, pemberian gelarnya juga bukan di Kasunanan Surakarta," kata Dani seperti dikutip detikjateng.
Dani mengatakan gelar tersebut tidak sah karena pemberian gelar tersebut di luar perintah Raja dan hanya Raja yang memiliki kewenangan memberikan gelar-gelar tersebut. Gelar tersebut seharusnya diikuti dengan legalitas berupa surat kekancingan yang ditandatangani langsung oleh Paku Buwono XIII.
"Kalau Kanjeng Raden Tumenggung yang resmi, ya dari Sinuhun (raja). Ada surat kekancingan dari Sinuhun. Tapi Gus Samsudin, tidak tahu dari mana (gelarnya)," ujarnya.
Sebelumnya, Gus Samsudin sempat menjalani rehabilitasi di tempat khusus Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ di Pondok Pesantren Condromowo, Ngawi. Pesulap Merah pun menuding Gus Samsudin berpura-pura mengidap gangguan jiwa untuk menghindari kasus hukum.
(Raja Alif Adhi Budoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
